"Meskipun tubuh punya proteksi, seseorang tetap bisa terinfeksi BA.4 dan BA.5. Umumnya tidak bergejala atau ringan, tapi ingat dia masih bisa menularkan. Oleh karena itu masker masih menjadi penting," ujar Dicky Budiman melalui pesan suara yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia pun meminta pemerintah untuk terus membangun literasi publik soal perilaku hidup sehat dalam rangka menekan penyebaran kasus COVID-19 di dalam negeri.
Menurutnya, membangun literasi publik perilaku hidup sehat penting seiring dengan adanya kebijakan pelonggaran menggunakan masker.
Baca juga: Epidemiolog: Disiplin 3M masih relevan cegah kenaikan kasus COVID-19
Baca juga: Menkes: Tetap pakai masker jelang Lebaran meski kasus COVID-19 rendah
"Sebagian menganggap pandemi berakhir, yang lebih repot lagi sebagian nggak mau pakai masker menganggap sudah nggak perlu pakai masker. Nah itu artinya belum terbangun literasi ataupun persepsi risiko yang memadai di masyarakat," tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Subbidang Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Alexander K Ginting mengatakan Satgas COVID-19 akan kembali menggiatkan penegakan protokol kesehatan hingga di tingkat desa dan kelurahan guna mencegah kenaikan kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2.
"Sekarang Satgas Penanganan COVID-19 masuk dalam penerapan prokes di tingkat desa dan kelurahan, yang disebut skala mikro. Ini yang tidak boleh lemah, sebab ini bagian dari sistem ketahanan negara," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan penerapan strategi pengendalian COVID-19 skala mikro untuk mengatasi peningkatan kasus infeksi virus corona yang belakangan terjadi.
Satuan Tugas, menurut dia, akan mengerahkan personel untuk melakukan penyuluhan mengenai protokol kesehatan di tingkat desa dan kelurahan.*
Baca juga: Ilmuwan ciptakan empat alat bantu 3M dan vaksinasi hentikan COVID-19
Baca juga: Pelaku usaha diminta memastikan penggunaan PeduliLindungi dengan benar
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022