Espargaro terlalu dini melakukan selebrasi dengan melambaikan tangan dan memperlambat motornya, mengira dirinya telah finis P2 di saat balapan masih menyisakan satu putaran.
Momen itu seketika menimbulkan berbagai reaksi para fan dan kru tim Aprilia sendiri. Sang pebalap menyadari kesalahannya dan memacu kembali motornya untuk finis P5 di Spanyol.
Baca juga: Quartararo juarai GP Catalunya, Espargaro gagal podium karena blunder
Baca juga: Espargaro minta maaf setelah blunder hilangkan podium di Catalunya
"Saya akan mencoba melupakannya segera setelah saya berada di atas motor, tapi kali ini saya kesulitan melupakan itu," kata Espargaro di jumpa pers jelang Grand Prix Jerman, dalam keterangan resmi MotoGP, Kamis.
"Pada Minggu malam, saya tidak bisa tidur dan menjalani tes pada Senin sangatlah sulit.
"Selasa, Rabu saya berlatih dengan sepeda, hal yang paling saya sukai, dan saya tidak bisa berhenti marah terhadap diri saya sendiri. Saya tidak bisa berhenti memikirkan kesalahan itu.
"Saya marah ke diri saya karena saya mencoba berulang kali mengatakan 'hal itu manusiawi, dapat terjadi, lupakan saja', tapi saya tidak bisa."
Pada akhirnya, Espargaro mencoba untuk menjauhkan diri dari rutinitas latihan dan segala yang terkait dengan balapan.
Ia membawa anak-anaknya bertamasya ke Euro Disney.
"Melupakan diet, tidak berlatih selama dua hari dan bersenang-senang dan itu sangat manjur. Saya merasa terlepas (dari rutinitas) dan sekarang saya kembali," kata Espargaro. "Saya benar-benar sudah melupakan apa yang terjadi di Barcelona dan Anda tahu itu kesalahan konyol tapi Anda bertarung untuk gelar tahun ini.
"Ada hal-hal lain yang lebih besar jadi semoga saya bisa dapat poin di Jerman."
Hanya Espargaro dan Fabio Quartararo yang konsisten finis dengan poin setelah sembilan balapan musim ini.
Sang pebalap Spanyol berada di peringkat dua dengan jarak 22 poin dari Quartararo yang memegang kendali puncak klasemen.
Baca juga: Quartararo: Balapan di Sachsenring melelahkan secara mental
Baca juga: MotoGP: Statistik Grand Prix Jerman
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022