• Beranda
  • Berita
  • Setelah Dagangan, BTPN Syariah Ventura terus bidik startup potensial

Setelah Dagangan, BTPN Syariah Ventura terus bidik startup potensial

17 Juni 2022 08:27 WIB
Setelah Dagangan, BTPN Syariah Ventura terus bidik startup potensial
Direktur Utama BTPN Syariah Ventura Ade Fauzan (dua kanan) menjadi pembicara dalam diskusi dengan awak media di Yogyakarta, Jumat. (ANTARA/Citro Atmoko)
BTPN Syariah Ventura terus membidik perusahaan rintisan atau startup lokal potensial yang dapat membawa dampak positif untuk pengembangan masyarakat inklusi di seluruh Indonesia.

Perseroan baru saja memimpin pendanaan Pra-Seri B senilai 6,6 juta dolar AS kepada Dagangan, startup rural ecommerce yang fokus melayani masyarakat di wilayah pedesaan dan kota kecil lainnya dengan menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari kebutuhan primer hingga kebutuhan harian lainnya secara grosir dan eceran.

"Kita berkencan dengan Dagangan ketika mereka belum seterkenal sekarang. That's what we will do. Kita akan cari Dagangan-Dagangan lain, yang masih piyik tapi punya potensi. Karena apa? Kita tahu potensi itu untuk menyelesaikan masalah yang kita sudah tahu juga secara jelas," kata Direktur Utama BTPN Syariah Ventura Ade Fauzan saat diskusi dengan awak media di Yogyakarta, Jumat.

Ade menyampaikan, BTPN Syariah Ventura hadir untuk mengakselerasi proses digitalisasi di BTPN syariah. Perseroan berupaya menciptakan ekosistem digital syariah.

"Yang menarik dari venture capital ini adalah kita akan selalu menjadi strategic investor, we're not just an ordinary investor. Di mana ketika kita datang ke perusahaan rintisan, kita membantu mereka untuk tumbuh sehingga mereka juga bisa membantu BTPN Syariah untuk tumbuh lebih besar. Tahun ini ada Dagangan," ujar Ade.

Berkecimpung di bisnis pembiayaan ultra mikro satu dekade lebih, Ade mengatakan BTPN Syariah tahu betul apa yang diperlukan oleh nasabah yang merupakan segmen pra dan cukup sejahtera produktif.

"Kita sudah menjalankan bisnis ini dari 2010, we know what ultra mikro itu butuhkan. Kita tahu tim mereka dan kita sudah tahu apa solusi yang mereka butuhkan. Sekarang tinggal masalahnya kita pilih yang mana dulu dan itu yang akan kita lakukan. Sekarang duit kita Rp300 miliar, we have to do smart investing. Invest di tempat yang benar," kata Ade.

Pada awal Juni 2022 lalu, Bank BTPN Syariah resmi meningkatkan modal usaha BTPN Syariah Ventura dengan modal ditempatkan sebesar Rp300 miliar.

"Jadi kita tidak akan datang melihat oh perusahaan startup yang sudah seri C seri B ngetop dengan produk A B C, enggak. Kita akan cari seperti Dagangan yang tapi dia sudah punya produk punya visi dan misi align dengan kita," ujar Ade.

BTPN Syariah Ventura adalah perusahaan modal ventura yang didukung oleh Bank BTPN Syariah dan dibentuk pada pada 21 Oktober 2021.

Terkait dengan kolaborasi dengan Dagangan, BTPN Syariah Ventura memberikan akses terhadap ekosistem yang perseroan miliki kepada Dagangan sehingga memberi kesempatan startup tersebut untuk memperluas bisnis, termasuk memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk mendapatkan akses dan layanan keuangan terbaik.

Di BTPN Syariah sendiri, saat ada sekitar 6 juta nasabah yang telah dilayani, mencakup 242 ribu komunitas di 2.600 kecamatan. CEO dan Co-founder Dagangan Ryan Manafe mengatakan pihaknya akan berupaya untuk menjangkau seluruh nasabah BTPN Syariah tersebut.

"Ini takes time. Makanya untuk jadi sizeable buat BTPN Syariah kita musti kerja keras dua tahun dulu. Dalam dua tiga tahun ke depan kita akan bisa mengcover critical mass, critical mass itu maksudnya majority of the target. Secara umum, within dua tiga tahun, harusnya, gak semua tapi the pareto nasabah dari BTPN Syariah, ideally akan bisa kita cover," ujar Ryan.

Dagangan merupakan platform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari sembako, bahan makanan segar dan beku, hingga produk fesyen, dan memberikan layanan pengantaran barang belanjaan di hari yang sama dan keesokan harinya.

Dagangan membangun model bisnis yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat berbelanja melalui berbagai kanal, baik secara langsung melalui platform Dagangan, maupun melalui jaringan reseller dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dagangan.

Berbasis di Yogyakarta, Dagangan menggunakan model hub-and-spoke dalam operasional bisnisnya. Dagangan membangun pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro fulfilment center (hub) di kota-kota tier 3-4 dan wilayah pedesaan sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien.

Model operasional itu memberikan kemudahan bagi para pengguna aplikasi Dagangan dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan lebih mudah dan murah, sekaligus membantu produsen besar untuk menjangkau area-area yang sebelumnya sulit dilakukan akibat keterbatasan logistik.

Dagangan memiliki tujuan utama membangun perusahaan ritel dan e-commerce terintegrasi terbesar di Indonesia yang mampu menjangkau 90.000 desa dan kota-kota tier 3-4 di mana 80 persen dari total penduduk Indonesia tinggal.

Saat ini Dagangan telah memiliki lebih dari 40 hub yang tersebar di berbagai area di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Produk dan layanan Dagangan telah menjangkau hampir 15.000 desa di 40 kota/kabupaten.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022