• Beranda
  • Berita
  • Pos Pemantau: Gunung Ile Lewotolok di Lembata kembali meletus

Pos Pemantau: Gunung Ile Lewotolok di Lembata kembali meletus

17 Juni 2022 13:22 WIB
Pos Pemantau: Gunung Ile Lewotolok di Lembata kembali meletus
FOTO ARSIP - Erupsi gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur , pada November 2020. FOTO ANTARA/Aken Udjan

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat

Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa telah terjadi lagi  erupsi gunung tersebut dengan ketinggian abu mencapai kurang lebih 1.000 meter di atas puncak gunung,

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanis Arakian yang dihubungi di Lembata, Jumat, dari Kupang.

Ia menjelaskan bahwa erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 33 milimeter dan durasi kurang lebih 48 detik. Letusan yang terjadi akibat erupsi tersebut ujar dia disertai dengan gemuruh yang lemah.

Letusan yang terjadi tersebut, katanya, akibat pemanasan lava dari dalam kawah sehingga memicu Gunung Ile Lewotolok terus erupsi.

Ia menambahkan berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh pada 8 Juni 2022 tingkat aktivitas gunung api Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau siaga dengan rekomendasi baru yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.

Dalam tingkat aktivitas Level III masyarakat di sekitar gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung.

Kemudian radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut.

Masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Desa Jontona diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung tersebut.

Ia mengatakan bahwa beberapa hari terakhir terjadi hujan yang lebat dan intensitas yang cukup banyak di beberapa lokasi di daerah tersebut.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung itu agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di saat musim hujan," katanya.

Pemda setempat, kata dia, kini sudah mengantisipasi dengan memberitahukan kepada warga sekitar agar mewaspadai erupsi yang terus terjadi di gunung tersebut.

"Dengan terus erupsinya gunung itu mengakibatkan terjadinya penumpukan material di mulut kawah gunung tersebut. Dan dikhawatirkan jika penuh akan menimbulkan longsor material gunung," demikian Stanis Arakian.

Baca juga: Material erupsi Gunung Ile Lewotolok bertambah, warga diminta waspada

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di Lembata kembali erupsi

Baca juga: Sepekan, 179 kali letusan terjadi di puncak Gunung Ile Lewotolok

Baca juga: Erupsi setinggi 700 meter terjadi di puncak gunung Ile Lewotolok


 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022