• Beranda
  • Berita
  • Anggota DPR ingatkan untuk bijak di media sosial

Anggota DPR ingatkan untuk bijak di media sosial

17 Juni 2022 22:45 WIB
Anggota DPR ingatkan untuk bijak di media sosial
Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Rizki Sadig. ANTARA/Abdu Faisal

Seorang pakar telematika saja bisa kepleset sendiri, apalagi kita.

Anggota DPR RI Ahmad Rizki mengingatkan semua pihak untuk bijak dalam menggunakan media sosial.

"Saya mengimbau kepada warganet Indonesia agar tidak menyebarkan informasi hoaks, khususnya capture berita maupun gambar yang di dalamnya telah diedit sehingga mengandung makna yang provokatif," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan terkait unggahan pakar telematika Roy Suryo berupa foto stupa Candi Borobudur berwajah mirip Presiden Joko Widodo.

Organisasi Perkumpulan Buddhis, Dharmapala Nusantara telah memberikan pernyataan akan tetap melaporkan pakar telematika tersebut ke Polda Metro Jaya.

"Hal ini sangat disayangkan, apalagi Roy Suryo adalah pakar telematika yang kerap menjadi narasumber yang mengajak masyarakat bijak dalam bermedia sosial," kata anggota Komisi I DPR itu.

Politikus PAN itu mengatakan bahwa unggahan Roy Suryo di Twitter mengandung unsur provokasi. Meme tersebut berpotensi memecah belah dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

"Ingat, stupa pada Candi Borobudur ini mengandung unsur keagamaan. Tentu ini akan menyakiti perasaan saudara kita yang beragama Buddha," katanya.

Ia melanjutkan, "Belum lagi sosok presiden yang merupakan orang nomor satu di Indonesia. Unggahan ini jelas tidak menunjukkan sikap kenegarawanan seorang politisi yang juga pakar telematika di Indonesia."

Menurut Rizki, pelaporan Dharmapala Nusantara kepada pihak berwajib akan menjadi pembelajaran bagi semua pihak terkait agar bijak dalam mengakses dan membagi informasi di media sosial.

Langkah hukum yang akan ditempuh oleh Dharmapala Nusantara, menurut dia, akan menjadi pembelajaran yang berharga bagi semua pihak, terutama dalam mengakses dan membagi info di medsos.

"Seorang pakar telematika saja bisa kepleset sendiri, apalagi kita. Jangan sampai unggahan kita malah mengandung unsur provokasi yang mengganggu kerukunan antarwarga negara," jelasnya.

Baca juga: Penasihat hukum: Roy Suryo bukan yang edit "meme" Stupa Brobudur

Baca juga: Polri usut pengedit foto stupa Borobudur mirip Jokowi

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022