"Dari informasi yang kami peroleh, tinggi gelombang perairan Talaud mencapai lima meter," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, BMKG Sulut, Ratih, di Manado, Kamis.
Ratih menambahkan, yang paling berpengaruh dengan tinggi gelombang seperti ini adalah nelayan yang rata-rata menggunakan kapal berukuran kecil.
Namun, menurut dia, kapal laut yang berukuran besar juga harus berhati-hati karena tinggi gelombang serta angin kencang sedikit dipengaruhi tekanan rendah yang terjadi di bagian utara Australia.
"Kalau memang perahunya tidak layak digunakan lebih baik niat mencari ikan diurungkan," katanya.
Ratih menambahkan, tekanan rendah yang terjadi di utara Australia sedikit memengaruhi cuaca di Sulawesi Utara dan tidak separah yang terjadi di Pulau Jawa dan beberapa pulau sekitarnya.
Potensi terjadinya angin kencang yang disertai hujan deras, kata dia, sangat kecil peluangnya karena posisi Sulawesi Utara yang berada di atas khatulistiwa.
"Tekanan rendah yang terjadi di Australia menyebabkan angin dari arah barat laut menuju timur bertiup dengan kecepatan sekitar lima hingga 25 kilometer per jam," jelasnya.
Sementara itu untuk angin permukaan dari arah barat laut menuju timur diperkirakan berkecepatan 15-20 kilometer per jam.
"Umumnya dengan kecepatan angin seperti ini tidak memberikan pengaruh signifikan untuk aktivitas udara dan di darat," katanya.
Di sisi lain untuk cuaca di 15 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Utara, menurut Ratih, rata-rata terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai sedang.
(T.J009/I007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012