"Sehingga program yang memberikan akses keterampilan pada calon pekerja tersebut benar-benar tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya," kata Edy Priyono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Selama dua tahun berjalan, program Kartu Prakerja telah menjangkau 12,8 juta orang. Jumlah tersebut tersaring dari 115 juta pendaftar dan 84 juta yang terverifikasi.
Edy Priyono menilai capaian itu menjadi bukti bahwa pelaksanaan program Kartu Prakerja sudah dijalankan sesuai aturan, baik Peraturan Presiden (Perpres), Permenko Perekonomian, dan Peraturan Menteri Keuangan.
Pelaksanaan program prakerja diatur dalam tiga peraturan, yakni Peraturan Presiden (Perpres) No 76/2020 dan Permenko Perenomian No 3/2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja, serta Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 35/2020 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penganggaran, Pencairan, Pertanggungjawaban Dana Kartu Prakerja.
Mengutip survei evaluasi selama 2020-2022, Edy menerangkan bahwa program yang menjadi salah satu janji kampanye Presiden Jokowi tersebut, telah memberi tiga manfaat.
Ketiga manfaat itu adalah mengentas pengangguran, menjadi insentif untuk modal usaha, serta meningkatkan kompetensi, daya saing, produktivitas dan kewirausahaan.
"Yang dulunya menganggur, sekarang bekerja 30 persen, untuk modal usaha 70 persen, dan 89 persen peningkatan kompetensi," kata Edy.
Melihat besarnya manfaat program Kartu Prakerja, sambung Edy, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk terus melakukan pengembangan dan pendampingan agar dampaknya bisa lebih luas.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022