Sebagaimana dikutip Media Center Haji Kementerian Agama di Madinah, Arab Saudi, Sabtu, dia menyarankan anggota jamaah dengan risiko kesehatan tinggi tidak terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan karena suhu Kota Madinah dan Mekkah sedang tinggi, berkisar 40 sampai 45 derajat Celsius.
Ia juga mengimbau keluarga jamaah di Tanah Air mengingatkan anggota keluarga yang sedang berhaji agar tidak berlebihan melakukan aktivitas selain ibadah.
"Jadi tenaga kita untuk hal-hal yang lebih utama yaitu ibadah haji," kata Arsad.
Selain itu, ia mengatakan, jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan maka anggota jamaah dengan risiko kesehatan tinggi bisa melaksanakan ibadah shalat di penginapan.
"Saya kira mereka bisa melakukan ibadah shalat fardhu, shalat-shalat yang bisa dilakukan di masjid bisa dilakukan di rumahnya atau hotelnya masing-masing," katanya.
Dia menekankan pentingnya anggota jamaah yang sudah menderita penyakit mengukur kemampuan diri dalam beraktivitas.
"Saya kira ini menjadi perhatian bersama. Deteksi dini bagi mereka yang punya penyakit jantung, saya kira harus mulai mengukur dirinya. Jadi kalau seandainya mungkin capek atau mungkin dalam kondisi yang tidak memungkinkan lebih baik istirahat," katanya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah Imran Saleh mengatakan bahwa sebanyak 15.300 anggota jamaah haji Indonesia tahun 2022 terdata menderita hipertensi.
"Paling tinggi dari jumlah (anggota jamaah dengan) komorbid lainnya," kata Imran.
Ia memaparkan bahwa ada 1.700 penderita sakit jantung, 5.600 penderita diabetes, 430 penderita asma, dan 148 penderita gagal ginjal di antara jamaah haji Indonesia tahun 2022.
Baca juga:
Kantor Kesehatan Haji Mekkah jemput bola layani jamaah risiko tinggi
145 petugas kesehatan siap layani jamaah calon haji di Mekkah
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022