Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 65 persen pasien kanker di Indonesia khususnya di Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi)berobat ke rumah sakit (RS) dalam keadaan stadium lanjut, sehingga sulit proses penyembuhanya dan memerlukan biaya yang besar, kata dokter ahli bedah kanker RS Dharma Nugraha (RSDN) Dr Med Didid Tjindarbumi, SpB Onk.
"Dari data 1.062 pasien kanker di RSCM Jakarta dan RSDN Jakarta selama 10 tahun terakhir, 65 persen diantaranya datang ke RS dalam stadium lanjut dan sebagian besar kanker payudara," katanya kepada pers di Jakarta, Rabu.
Dalam menyambut HUT ke-10 RSDN pada 25 Maret 2006 itu, mantan dosen FKUI dan dokter ahli kanker RSCM itu berharap, pemerintah dan LSM memasyarakatkan gerakan deteksi dini kanker bagi masyarakat, agar jika memeliki gejaka kanker, segera memeriksakan ke RS untuk segera diobati.
"Pasien harus segera memeriksakan ke RS jika memiliki gejala kanker, seperti gejala batuk tak sembuh kemungkinan terkena kanker paru, hidung keluar darah kemungkinan kanker nasofarings, gatal-gatal pada payudara, buang air besar campur ingus (lendir-Red) kemungkinan kanker usus besar," katanya.
Menurut doktor ahli bedah kanker lulusan dari Jerman itu, jika gejala dini kanker segera diobati, maka pasien akan segera disembuhkan dengan pengobatan bedah, penyinaran, kemoterapi serta dapat diberikan obat herbal yang berasal dari tumbuh-tumbuhkan.
Penyebab kanker hingga kini belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan dari makanan yang banyak mengandung racun, bahan pengawet berbahaya dan polusi udara, sehingga pasien kanker selain diobati juga harus mendapatkan terapi nutrisi guna memulihkan sel-sel tubuh dan otot.
Departemen Kesehatan (Depkes) sejak awal 2005 telah memberikan asuransi kesehatan keluarga miskin (askeskin) bagi 60 juta jiwa penduduk miskin, sehingga mereka yang menderita kanker akan mendapat pelayanan pengobatan secara cuma-cuma di RS pemerintah.
Data Depkes menyebutkan, sekitar enam persen atau 13,2 juta jiwa penduduk Indonesia menderita penyakit kanker dan kanker merupakan penyebab kematian ke-5 di Indonesia, setelah jantung, stroke, saluran pernafasan dan diare.
Kanker adalah tumor ganas yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel-sel jaringan tubuh yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap 11 menit ada satu penduduk dunia meninggal karena kanker dan setiap tiga menit ada satu penderita kanker baru.
Di Indonesia terdapat lima jenis kanker yang banyak diderita penduduk, yakni kanker leher rahim, payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kanker rektum (usus besar). Khusus pada wanita terdapat lima jenis kanker, yakni kanker leher rahim, payudara, indung telur, kulit, dan rektum.
Sementara itu, Direktur RSDN Jakarta Dr H Bambang Noegroho, SpPK mengatakan, RS umum yang dipimpinnya tidak hanya melayani pasien kanker, tapi berbagai penyakit dengan tetap memberikan subsidi silang atau kelas ekonomi bagi pasien dari kalangan tidak mampu.
Dalam acara HUT ke-10 RSDN, antara lain diisi bazar dan pemeriksaan secara cuma-cuma, untuk gula darah, tulang keropos, tekanan darah, hati dan donor darah pada (17-18 Maret 2006) serta seminar penyakit kanker di Jakarta pada (25/3).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006