• Beranda
  • Berita
  • NasDem umumkan bakal calon presiden demi jaring tanggapan masyarakat

NasDem umumkan bakal calon presiden demi jaring tanggapan masyarakat

20 Juni 2022 20:41 WIB
NasDem umumkan bakal calon presiden demi jaring tanggapan masyarakat
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate melayani wawancara media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/6/2022). ANTARA/Gilang Galiartha

Itu demokrasi partisipatoris, bukan demokrasi one way.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai NasDem Johnny G. Plate mengatakan langkah partainya yang sudah mengumumkan tiga bakal calon presiden agar mereka bisa menjaring tanggapan dari masyarakat.

"Ini NasDem 'kan partai pertama yang menempatkan tiga calon di etalase politik nasional. Ini juga tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merespons, melihat, dan mengevaluasinya," kata Johnny kepada wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Menurut Johnny, dengan pengumuman tersebut, NasDem berusaha menerapksan demokrasi partisipatoris bagi konsituennya maupun masyarakat Indonesia kebanyakan.

"Itu demokrasi partisipatoris, bukan demokrasi one way, tidak. Satu arah, tidak. Partisipatoris interaktif," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Muhammad Andika Perkasa diumumkan sebagai bakal calon presiden dari NasDem dalam rapat kerja nasional pada hari Jumat (17/6).

Johnny mengutarakan bahwa keputusan mengumumkan bakal calon presiden sejak jauh-jauh hari ini berdasarkan pengalaman NasDem pada pemilu presiden sebelumnya.

"Kami tidak menunggu saat-saat akhir seperti itu sebagaimana pengalaman empiris pada pilpres sebelumnya. Kami akan lakukan langkah cepat, melakukan komunikasi politik dengan pimpinan parpol, dan membentuk koalisi," katanya.

Ia berharap proses tersebut dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan nama-nama bakal calon kepada rakyat maupun ekosistem politik Indonesia, bahkan di tataran regional mengingat Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar dunia.

Johnny menegaskan bahwa NasDem menyadari perlunya membangun koalisi mengingat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) yang berlaku adalah 20 persen kursi DPR RI.

Selanjutnya, NasDem akan menjalin komunikasi dengan pimpinan partai politik lain dalam rangka membangun koalisi. Johnny berharap diskui bisa berlangsung cair dan dinamis.

Pasalnya, lanjut dia, diskusi-diskusi itu nantinya akan mengerucut pada penentuan calon presiden dan calon wakil presiden definitif.

Baca juga: Pengamat nilai NasDem ingin jadi "game changer" politik Pilpres 2024

Baca juga: PDI Perjuangan tak terganggu nama Ganjar jadi bakal capres NasDem

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022