• Beranda
  • Berita
  • Dirjen WHO kenakan batik Yogyakarta yang bermakna ketenangan

Dirjen WHO kenakan batik Yogyakarta yang bermakna ketenangan

20 Juni 2022 21:13 WIB
Dirjen WHO kenakan batik Yogyakarta yang bermakna ketenangan
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) berbincang dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin usai agenda konferensi pers The 1st Health Ministers Meeting (HMM) di Yogyakarta, Senin (20/6/2022). (ANTARA/Andi Firdaus).
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus tertarik mengenakan kemeja batik khas Yogyakarta bermotif sayap karena memiliki makna ketenangan.

"Batik yang saya kenakan sama dengan anda (Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin), tapi milik saya bermotif sayap, dan saya membaca artinya, itu adalah ketenangan, yang saya suka," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus saat memulai percakapan di agenda konferensi pers The 1st Health Ministers Meeting (HMM) di Yogyakarta, Senin.

Menurut Tedros, motif batik bercorak hitam cokelat keemasan itu memiliki pesan penting yang menggambarkan ketenangan untuk setiap orang.

Baca juga: Menkes: Taman Sari Yogyakarta manifestasi sistem kesehatan global

"Itu sangat penting menurut saya untuk setiap orang. Jadi, saya senang bukan hanya soal pakaian, tapi pesannya juga sangat penting," ujarnya.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) berpose dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam agenda konferensi pers The 1st Health Ministers Meeting (HMM) di Yogyakarta, Senin (20/6/2022). (ANTARA/Andi Firdaus)

Tedros mengapresiasi kebijakan Kementerian Kesehatan Indonesia yang sedang fokus pada pengembangan perawatan kesehatan dasar di tingkat posyandu dan puskesmas.

Ia mengaku sangat antusias untuk mengunjungi lokasi layanan kesehatan dasar di Yogyakarta, tetapi Tedros harus menyudahi lawatannya di Kota Gudeg lebih awal dari yang direncanakan, karena ada beberapa agenda lain di Jakarta, Selasa (21/6).

Baca juga: WHO dorong investasi G20 tanggulangi Tuberkulosis

"Saya punya komitmen lain yang muncul di Jakarta. Jadi saya harus meninggalkan Yogyakarta lebih awal dari yang saya rencanakan. Tetapi saya akan tetap berada di Indonesia," ujarnya.

Tedros mengatakan WHO mendukung Indonesia dalam memimpin jalannya pertemuan para menteri kesehatan G20 untuk program tata ulang arsitektur kesehatan global, terutama dalam sektor pelayanan kesehatan dasar.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memperkenalkan kepada seluruh delegasi pertemuan para menteri kesehatan G20 bahwa motif batik yang dikenakan Tedros bercorak khas Yogyakarta.

Baca juga: G20 kesehatan bentuk dana perantara keuangan hadapi pandemi masa depan

"Terima kasih karena anda (Tedros Adhanom Ghebreyesus) mengenakan batik khas Yogyakarta. Ini merupakan bagian dari memperkenalkan budaya Indonesia. Anda tampak lebih indah dengan batik," kata Budi saat membuka pertemuan The 1st Health Ministers Meeting (HMM).

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022