Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi risiko bencana banjir di Ibukota Jakarta antara lain dengan menyediakan dana pinjaman sebesar 139,64 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,24 triliun (kurs tukar rupiah terhadap dolar Rp8.900).Dengan tersedianya dana, saat ini sudah sudah ada kemajuan untuk merehabilitasi aliran air di Jakarta. Sekarang berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam sistem pengelolaan banjir Jakarta harus bekerja untuk mempercepat implementasi proyek in
Siaran pers Bank Dunia di Jakarta, Senin, menyebutkan bahwa Pemerintah DKI Jakarta dan Bank Dunia secara resmi meluncurkan Proyek Mitigasi Banjir Darurat Jakarta atau dikenal sebagai Inisiatif Pengerukan Darurat Jakarta (JEDI).
Proyek tersebut akan merehabilitasi beberapa bagian dari sejumlah aliran air di Jakarta.
Sekitar 67,5 km dari 11 bagian kanal utama dan 65 ha dari empat waduk akan dikeruk untuk mengembalikan kapasitas seharusnya.
Selain itu, 42 km tanggul juga akan diperbaiki pada bagian-bagian tertentu, serta peralatan mekanis seperti pompa dan pintu air akan diperbaiki atau diganti.
Sekitar 3,4 juta kubik meter sedimen dan 95.000 kubik meter limbah padat akan dikeruk dari jalan air dan waduk.
Berbagai studi mengenai banjir yang terulang di Jakarta menunjukkan bahwa memulihkan aliran air dan waduk agar beroperasi seperti semula merupakan langkah yang membawa manfaat terbesar untuk mengurangi risiko banjir.
Rehabilitasi jalan air melalui proyek tersebut akakn memperkuat upaya-upaya yang telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi banjir seperti pembangunan tanggul laut dan kanal banjir timur.
Relokasi penduduk diperkirakan akan terjadi di enam dari 15 lokasi proyek.
Proses relokasi penduduk akan menaati Kerangka Kebijakan Permukiman Kembali dari Provinsi DKI Jakarta yang telah memenuhi standar internasional. Penduduk yang terkena dampak proyek akan diberikan akses perumahan yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Dengan tersedianya dana, saat ini sudah sudah ada kemajuan untuk merehabilitasi aliran air di Jakarta. Sekarang berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam sistem pengelolaan banjir Jakarta harus bekerja untuk mempercepat implementasi proyek ini," kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dalam siaran pers itu.
Pembiayaan untuk proyek lima tahun itu telah disetujui Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia pada 17 Januari 2012. Proyek akan didanai melalui pinjaman sebesar 139,64 juta dolar AS, sementara pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta berkontribusi sebesar 49,71 juta dolar AS.
"Karena sekarang dana telah ada, Bank Dunia telah siap mengambil langkah berikut unutk mendukung Pemda DKI Jakarta mengurangi risiko bencana di Ibukota Indonesia. Proyek ini akan meningkatkan sistem pengelolaan banjir Jakarta agar memenuhi standar internasional dalam hel keamanan lingkungan hidup dan sosial," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koerberle dalam siaran pers itu.
Selain merehabilitasi aliran air, sebagai bagian dari proyek tersebut, Bank Dunia juga akan memberikan bantuan teknis dalam hal manajemen proyek, perlindungan sosial, dan peningkatan kapasitas.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012