"Meskipun di sana panas, tolong jangan sepelekan menggunakan masker karena protokol kesehatan di sana sangat penting," ujarnya di sela memberangkatkan jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 24 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Selasa.
Ia juga meminta jamaah tetap menjaga kesehatan, sebab ibadah haji tahun ini harus dijalankan di tengah cuaca Arab Saudi yang panas.
Menurut Khofifah, cuaca panas atau lebih dari 40 derajat Celcius, membuat sebagian jamaah gerah sehingga ada kecenderungan melepas masker.
Selain itu, menjaga protokol kesehatan tidak boleh disepelekan karena mereka berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai belahan dunia.
"Bismillah semoga semua berangkat sehat, kembali ke Tanah Air nanti pun dalam kondisi sehat. Berangkat selamat kembali juga selamat," ucapnya.
Baca juga: Wagub NTT berangkatkan JCH melalui Embarkasi Surabaya
Dengan didampingi Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram, Gubernur Khofifah mendoakan jamaah agar diberi kesehatan, keselamatan, dan kelancaran selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.
"Semoga semua diberikan kelancaran dalam ibadah dan bisa khusyuk sehingga semua kembali sebagai haji mabrur," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Khofifah meminta jamaah ikut mendoakan bangsa Indonesia, khususnya Jawa Timur, agar tetap aman, damai, dan sejahtera.
Melalui doa, kata dia, tercipta kedamaian antarmasyarakat sehingga membangun satu harmoni dalam satu kesatuan.
"Mereka pimpinan KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) sangat memungkinkan memandu atau mengajak jamaah untuk tidak hanya berdoa bagi dirinya dan keluarganya, tapi saya juga minta tolong doakan bangsa Indonesia dan Jawa Timur," katanya.
Berdasarkan data dari Kemenag Jatim untuk Embarkasi Surabaya tahun ini ada 16.967 calon haji yang dilayani dan terbagi dalam 38 kloter.
Baca juga: 782 calon haji asal NTB telah berada di Mekkah
Baca juga: Jamaah Indonesia kembali dapat bimbingan manasik haji selama di Mekkah
Baca juga: Usai jalani perawatan calon haji Kalbar diberangkatkan ke Tanah Suci
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022