• Beranda
  • Berita
  • "Start up" alumni SSI raih pendanaan Rp332,1 miliar

"Start up" alumni SSI raih pendanaan Rp332,1 miliar

21 Juni 2022 21:12 WIB
"Start up" alumni SSI raih pendanaan Rp332,1 miliar
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan. (ANTARA/HO-Kominfo)
Total pendanaan yang tersalur ke perusahaan rintisan (startup) alumni Startup Studio Indonesia (SSI) gelombang pertama hingga ketiga mencapai Rp332,1 miliar sampai Mei 2022.

Baca juga: 65 "startup" jebolan SSI sukses kumpulkan pendanaan Rp332 miliar

“Dari setiap batch, 30 hingga 40 persen di antaranya telah mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti SSI,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.

Hingga SSI gelombang keempat, program inkubasi SSI secara total telah menelurkan 65 alumni perusahaan rintisan yang berhasil berkembang pesat pasca-pelatihan.

Melalui program inkubasi intensif itu, Kementerian Kominfo mendampingi dan membina para perusahaan rintisan digital tahap awal (early-stage) tanah air untuk bisa mencapai kesesuaian produk-pasar (product-market fit) secara optimal.

Baca juga: Startup jebolan SSI Dibimbing raih pendanaan dari Init-6

Semuel menyatakan kebanggaannya atas pencapaian alumni program SSI. Menurutnya, Kementerian Kominfo mengharapkan perusahaan rintisan digital akan berkembang dan membawa dampak dalam perekonomian nasional.

“Kami sangat bangga melihat berbagai pencapaian dari para alumni SSI. Tidak hanya dari segi pendanaan, yang lebih penting adalah startup early-stage ini bisa berkembang memberikan dampak yang semakin penting bagi perekonomian dan kualitas hidup di dalam negeri,” katanya.

Melalui program SSI, Semuel menegaskan pihaknya berkomitmen untuk memberdayakan perusahaan rintisan digital nasional agar bisa terus berkembang, tangkas, solutif, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar.

Salah satu alumni yang berkembang pesat setelah mengikuti SSI adalah Verihubs dari batch pertama. Perusahaan rintisan berbasis teknologi artificial intelligence (AI) untuk proses verifikasi itu secara konsisten memproses lebih dari 4,5 juta verifikasi per bulan dan telah meningkatkan pendapatan hingga 25 kali lipat dalam waktu satu tahun.

Perusahaan rintisan Soulparking dari batch ketiga juga mencatat pertumbuhan pendapatan lebih dari 20 persen setiap bulan. Startup yang mendigitalisasi sistem parkir itu juga menambah titik operasional sebesar 50 persen dengan berekspansi ke Bali setelah sebelumnya berfokus di Jabodetabek dan Pulau Jawa.

Sementara perusahaan rintisan LingoTalk dari batch kedua berhasil meraih dua tahap pendanaan awal dari Iterative Capital, Eduspaze by Spaze Ventures, dan Kistech Pte Ltd.

Beberapa startup yang mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti program SSI antara lain Justika dan Praktis, Finku, Gajiku, Keyta, serta Fishlog. Sementara itu, Verihubs, Deall Sejuta Cita, Finku dan Sribuu ikut terpilih menjadi wakil Indonesia dalam program inkubator Silicon Valley, Y Combinator.

Program SSI diinisiasi oleh Kementerian Kominfo pada September 2020 dalam mendukung kemajuan ekosistem startup Indonesia melalui penyediaan fasilitas yang memberikan akses bagi para pegiat early-stage startup mengembangkan potensi bisnisnya. Kini Kementerian sudah membuka program untuk batch kelima.


Baca juga: Kemenko Marves harap startup SSI Batch 3 bantu pulihkan pariwisata

Baca juga: Kominfo umumkan 15 startup terpilih program SSI Batch 3

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022