• Beranda
  • Berita
  • Living cost utuh karena kebutuhan jamaah haji disediakan panitia

Living cost utuh karena kebutuhan jamaah haji disediakan panitia

22 Juni 2022 11:53 WIB
Living cost utuh karena kebutuhan jamaah haji disediakan panitia
Jamaah calon haji menaiki bus shalawat ke Masjidil Haram (ANTARA/Desi Purnamawati)
Calon haji dari kloter 5 Embarkasi Aceh (BTJ) Ledian mengaku biaya hidup atau living cost yang diberikan di Tanah Air masih utuh hingga tiga hari di Tanah Suci karena semua kebutuhan mereka sudah disediakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

"Selama di sini saya belum pergunakan uang sendiri karena alhamdulillah semua makanan disediakan, transportasi juga sudah, tidak mungkin kita beli terlalu cepat oleh-oleh, kita fokus ibadah dulu. Sampai sekarang uang masih utuh," kata Ledian Mart, calon haji asal Aceh Barat, di Mekkah, Rabu.

Setiap jamaah calon haji mendapatkan biaya hidup sebesar 1.500 Riyal atau setara sekitar Rp6 juta untuk keperluan mereka selama di Tanah Suci.

Baca juga: Sebanyak 32.374 jamaah calon haji sudah tiba di Mekkah

Di kampung halaman, Ledian biasanya menyisihkan uang untuk bersedekah di masjid atau memberikan kepada orang yang meminta sedekah.

"Di sini masjid tidak terlihat celengan, selama di sini saya belum bersedekah. Waktu manasik juga diberitahu kalau ada orang yang meminta-minta dilarang memberi," katanya.

Begitu pula dengan Ena Herisna asal daerah yang sama, mengaku uang yang dibawa dari Tanah Air masih utuh.

"Karena tujuan kemari ibadah, begitu sampai ke Mekkah langsung ibadah, belum terpikir belum kemana-mana," katanya.

Ia mengaku semua kebutuhan mulai dari akomodasi, konsumsi hingga transportasi sudah tersedia gratis sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya lain.

Ena merasa pelayanan yang diberikan petugas haji luar biasa, begitu juga dengan tanggung jawab dan semangat petugas untuk membantu jamaah.

"Orang Indonesia the best, mungkin wajar orang-orang di luar sana cemburu dengan kita," ujar Ena.

Begitu pula dengan makanan yang disediakan, menurut dia semuanya enak dan sesuai selera. Karena orang Aceh biasanya menyukai makanan pedas maka ia tinggal menambahkan sambal jika rindu kampung halaman.

Pergi ke Masjidil Haram juga dimudahkan dengan adanya layanan bus shalawat yang beroperasi selama 24 jam.

"Kami sudah tiga hari disini, sudah mengenal rute-rutenya, yang penting diingat saja bus nomor tiga warna hijau. Pulang pergi kasih tahu saja Raudhah 306 insya Allah sampai," katanya.

Raudhah merupakan wilayah di sektor tiga yang dilewati bus shalawat, sedangkan 306 adalah nomor hotel jamaah. Untuk memudahkan jamaah mengingat hotel mereka, hotel-hotel yang menjadi akomodasi di tandai dengan nomor.

Baca juga: Mariano dan Mariana, lahir hingga tunaikan haji bersama
Baca juga: Tawaf ifadah lebih awal, jamaah bisa naik bus ke Masjidil Haram
Baca juga: Jamaah haji patah tulang sudah jalani operasi

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022