Perusahaan rintisan Amerika Serikat Redwood Materials Inc mengatakan Toyota Motor Corp Jepang telah menjadi raksasa industri otomotif terbaru yang bergabung dengan inisiatif daur ulang dan remanufaktur baterai kendaraan listrik (EV) yang komprehensif.
Redwood Materials, yang mitranya termasuk pembuat mobil Ford Motor Co dan pembuat baterai EV Panasonic Holdings Corp, sedang membangun ekosistem baterai loop tertutup yang bertujuan untuk menurunkan biaya EV dengan mengurangi ketergantungan pada bahan impor sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Perusahaan berusia lima tahun itu telah memfokuskan pekerjaan awal di kampus seluas 175 hektar di Nevada utara, dan berencana untuk membangun kompleks lain di Amerika Serikat bagian tenggara, kata kepala eksekutif dan pendirinya, JB Straubel, dalam sebuah wawancara, dikutip Reuters, Rabu.
Fasilitas baru ini akan dapat memasok pabrik baterai senilai 1,3 miliar dollar AS yang direncanakan Toyota di North Carolina, serta pabrik baterai yang direncanakan Ford dengan SK On di Tennessee dan Kentucky. SK On merupakan anak perusahaan dari SK Innovation Co Ltd Korea Selatan.
Redwood Materials, yang mitranya termasuk pembuat mobil Ford Motor Co dan pembuat baterai EV Panasonic Holdings Corp, sedang membangun ekosistem baterai loop tertutup yang bertujuan untuk menurunkan biaya EV dengan mengurangi ketergantungan pada bahan impor sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Perusahaan berusia lima tahun itu telah memfokuskan pekerjaan awal di kampus seluas 175 hektar di Nevada utara, dan berencana untuk membangun kompleks lain di Amerika Serikat bagian tenggara, kata kepala eksekutif dan pendirinya, JB Straubel, dalam sebuah wawancara, dikutip Reuters, Rabu.
Fasilitas baru ini akan dapat memasok pabrik baterai senilai 1,3 miliar dollar AS yang direncanakan Toyota di North Carolina, serta pabrik baterai yang direncanakan Ford dengan SK On di Tennessee dan Kentucky. SK On merupakan anak perusahaan dari SK Innovation Co Ltd Korea Selatan.
Redwood Materials meningkatkan produksi komponen anoda dan katoda menjadi 100 gigawatt-jam pada tahun 2025, cukup untuk memasok baterai untuk 1 juta EV per tahun, kemudian menjadi 500 GWh pada tahun 2030, cukup untuk memasok 5 juta EV per tahun atau lebih, kata Straubel yang merupakan salah satu pendiri Tesla Inc.
Baca juga: BMW seri terbaru akan pakai baterai "cylindrical cells" CATL
Baca juga: SK investasi Rp2,8 kuadriliun untuk chip, baterai EV, dan sektor bio
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022