Presiden RI Joko Widodo berharap Ibu Kota Nusantara (IKN) memicu kemunculan ekonomi, teknologi, pengetahuan, pekerjaan dan kemampuan masa depan.Di sinilah akan kita mulai 'future economy, green economy, future technology, future knowledge', semuanya
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada pembukaan Kongres Nasional ke-32 dan Sidang Majelis Permusyawaratan Anggota ke-31 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, sebagaimana disaksikan secara daring.
"Di sinilah akan kita mulai future economy, green economy, future technology, future knowledge, semuanya. Memang ini kita lakukan di sini. Dan kita harapkan, ini juga bisa membuka yang namanya future jobs dan future skill. Dan itu siapa nanti yang mendapatkan? Saudara-saudara semuanya yang dari PMKRI," ujar Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau progres Sepaku Semoi penyedia air baku ke IKN
Baca juga: KSP dorong percepatan pembangunan infrastruktur penunjang IKN
Presiden kembali menekankan bahwa IKN tidak hanya memindahkan fisik gedung pemerintahan dari Jakarta, atau membangun gedung-gedung megah. IKN adalah gerbang masa depan Indonesia yang merupakan milik anak-anak muda Tanah Air.
"Kita memang harus mengubah mindset, mengubah pola pikir kita, birokrasi harus berubah, cara kerja baru harus datang, platform baru dalam mengorganisasi birokrasi kita juga harus, semuanya. Dengan menggunakan cara-cara baru yaitu teknologi," jelasnya.
Presiden menyampaikan di IKN nantinya, pemerintah ingin membangun segala fasilitas yang bertaraf internasional, mulai dari rumah sakit hingga universitas.
Presiden juga kembali menyampaikan harapan bahwa dengan desain yang telah disiapkan, IKN dapat menjadi magnet bagi talenta-talenta digital, yang tidak hanya dari lingkup Indonesia, namun juga global.
"Karena memang di IKN ini akan disiapkan fasilitas-fasilitas, misalnya, listrik dari green energy, dari hydropower, yang ditarik nanti dari Sungai Kahayan ke IKN. Sehingga di IKN ini 70 persen itu harus area hijau, 80 persen harus transportasi publik ramah lingkungan, artinya listrik. Energi-nya juga tadi saya sampaikan energi hijau, artinya energi terbarukan, renewable energy, dan dari satu titik ke titik itu transportasi-nya harus bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 10 menit. Artinya ten minutes city," papar Presiden.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022