Saham-saham Jerman ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (22/6/2022), berbalik melemah dari keuntungan tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terpangkas 1,11 persen atau 148,12 poin, menjadi menetap di 13.144,28 poin.
Indeks DAX 40 bertambah 0,20 persen atau 26,80 poin menjadi 13.292.40 poin pada Selasa (21/6/2022), setelah menguat 1,06 persen atau 139,34 poin menjadi 13.265,60 poin pada Senin (20/6/2022), dan terangkat 0,67 persen atau 87,77 poin menjadi 13.126,26 poin pada Jumat (17/6/2022).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 11 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 29 saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
BASF SE, sebuah perusahaan industri kimia multinasional Jerman dan produsen bahan kimia terbesar di dunia menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 5,81 persen.
Disusul oleh saham perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Covestro AG anjlok 5,48 persen, serta perusahaan penjual dan distributor bahan kimia industri dan khusus Brenntag SE jatuh 4,17 persen.
Di sisi lain, Deutsche Telekom AG, sebuah perusahaan telekomunikasi Jerman menguat 1,71 persen, merupakan peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan pemasok energi terbarukan, jaringan energi, distribusi listrik dan gas internasional E.ON SE yang meningkat 1,40 persen, serta perusahaan penyedia teknologi sampel dan pengujian untuk diagnostik molekuler, pengujian terapan, penelitian akademis dan farmasi Qiagen AG menguat 1,39 persen.
Baca juga: Saham Prancis berakhir negatif, indeks CAC 40 merosot 0,81 persen
Baca juga: IHSG ditutup jatuh, dipicu kekhawatiran kenaikan suku bunga AS
Baca juga: Rupiah ditutup jatuh 50 poin, pasar tunggu testimoni Gubernur The Fed
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022