Dengan pendekatan ini, siswa memiliki kerangka berpikir ketika belajar, lebih terarah, dan lebih cepat paham, yang dibuktikan dengan mampu mengerjakan soal-soal tes dengan cermat, kata Founder dan Chief Eduation Officer Zenius Sabda PS dalam pernyataan pers, Kamis.
"Selain itu, siswa juga akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hobi atau kegiatan lainnya di luar belajar," katanya.
Baca juga: Zenius sediakan pelatihan usaha kuliner ala chef
Contoh dari konsep ini, lanjut Sabda, dalam pelajaran bahasa Inggris siswa berfokus hanya untuk menghafal 16 tenses yang ada tanpa mengetahui pola kalimat dan bagaimana menerapkannya. Tapi tutor-tutor di Zenius akan mengajarkan siswa untuk melihat tenses dari tiga waktu (masa lampau, sekarang, dan masa depan) dan empat aspek (simple, progressive, perfect, dan perfect progressive).
Tutor live class Zenius juga diarahkan untuk selalu memulai kelas dengan pertanyaan mendasar yang memantik siswa untuk berpikir kritis, sekaligus sebagai jembatan ke ide besar. Misalnya, saat membahas batuan di kelas geografi, alih-alih menyebutkan jenis-jenis batuan, tutor akan melempar pertanyaan “Kalian pernah lihat batu yang bentuknya cair, ngga?”
Mengetahui banyak fakta-fakta (rumus, tanggal, cara, nama, fungsi) tanpa dibingkai dengan pemahaman konsep akan membuat kegiatan belajar menjadi membosankan, tanpa tujuan, dan membuat siswa cepat letih.
Dengan merangkai fakta-fakta ke dalam sebuah konsep, membaginya menjadi topik, dan paham bagaimana menggunakan ide besar yang bisa diaplikasikan ke topik lain, siswa akan mampu untuk menemukan pola antara mata pelajaran, membuat koneksi, dan menerapkan pemahaman tersebut di masa depan dalam situasi apa pun yang mereka temui.
Konsep belajar yang penting-penting aja membantu siswa untuk mendapatkan ide besar yang perlu dipahami, meskipun mereka tetap harus sering melakukan latihan soal dan membaca materi untuk menguasai sebuah pelajaran.
"Paham ide besar akan membantu siswa memperdalam penguasaan materi (skill mastery) tanpa harus terjebak dengan pola pikir atau rumus yang membatasi cara berpikir mereka," jelas Sabda.
Untuk memberikan dampak lebih luas kepada siswa di Indonesia, Zenius juga menetapkan biaya berlangganan yang lebih terjangkau untuk seluruh paket belajar yang ada di ekosistem pembelajaran Zenius.
Mulai tahun ajaran baru ini, paket belajar Zenius dapat diakses mulai dengan Rp199.000 per tahun. Seluruh paket yang ditawarkan juga dilengkapi dengan fitur live class, di mana siswa bisa mendapatkan materi secara langsung oleh tutor-tutor berpengalaman.
"Biaya paket berlangganan yang lebih terjangkau merupakan salah satu upaya kami dalam memberikan akses terhadap pendidikan berkualitas kepada seluruh siswa di Indonesia," kata Sabda menambahkan.
Baca juga: Kemenparekraf perluas kolaborasi promosi pariwisata
Baca juga: Lima ketrampilan yang harus dimiliki "social media marketer"
Baca juga: Lima tren "digital marketing" yang perlu UMKM tahu
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022