• Beranda
  • Berita
  • ACT Sumbar ajak masyarakat berkurban untuk mualaf di Mentawai

ACT Sumbar ajak masyarakat berkurban untuk mualaf di Mentawai

23 Juni 2022 20:59 WIB
ACT Sumbar ajak masyarakat berkurban untuk mualaf di Mentawai
ACT Sumbar ajak masyarakat berkurban untuk mualaf di Mentawai. (ANTARA/HO-ACT Sumbar)
Kepala Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Sumatera Barat Aan Saputra mengajak masyarakat di daerah itu berkurban untuk saudara-saudara mualaf yang berada di Kepulauan Mentawai.
 
"Kami mengajak masyarakat untuk menyalurkan kurban ke tiga dusun di daerah Mentawai agar saudara Muslim di sana bisa menikmati daging kurban untuk pertama kalinya,” kata Aan di Padang, Kamis.
 
Tim ACT cabang Sumbar melakukan kunjungan ke tiga dusun di Mentawai, yakni di Dusun Katurei, Dusun Muntai, Dusun Mangorut.
 
Tiga dusun tersebut lengang, hidup mayoritas prasejahtera dengan total penduduk Muslim dan mualaf 453 jiwa. Tentu banyak hal yang membuat Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah mereka tak sama dengan masyarakat pada umumnya.

Baca juga: ACT Sulsel akan bagikan daging kurban di kampung mualaf Makula

Baca juga: Pemkot Tasikmalaya periksa kesehatan hewan kurban jelang Idul Adha
 
"Bahkan, mereka tak pernah mencicipi rasa istimewa daging kurban," kata dia.
 
Selain itu, saudara-saudara mualaf di pelosok Mentawai sangat menanti-nantikan momen Idul Adha 1449 Hijriah ini sebagai bentuk takwa kepada Allah dan kenikmatan merayakan ibadah kurban bersama.
 
"Akan tetapi apa daya ibadah penyembelihan hewan kurban di sana baru hanya sebatas angan-angan dan sampai sekarang belum pernah terlaksana dikarenakan keterbatasan ekonomi mereka," ujar dia.
 
Ia juga mengajak masyarakat untuk mendobrak kebiasaan baik tebar hewan kurban bagi saudara mualaf di pedalaman Mentawai.
 
"Buatlah Idul Adha 1443 Hijriah mereka berbeda dengan manfaat kurban kita," ucapnya.
 
Selain itu, kebanyakan masyarakat di tiga dusun Mentawai tersebut mualaf dan prasejahtera semua. Jangankan untuk patungan membeli hewan kurban, untuk makan sehari-hari saja mereka masih serba kekurangan.*
 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022