"Kalau ini dipahami pimpinan maka mempercepat proses transformasi ULM menjadi perguruan tinggi terkemuka dan berdaya saing," kata dia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat.
Diakui Sutarto, berstatus BLU adalah tantangan bagi ULM untuk bisa membuktikan kepercayaan pemerintah sudah tepat menetapkan perguruan tinggi negeri terakreditasi A itu memang layak mendapatkannya.
Salah satunya menargetkan pendapatan Rp350 miliar tahun depan. Meningkat dibandingkan tahun ini yang mencapai Rp285 miliar.
Baca juga: ULM tambah 10 persen kuota mahasiswa baru di jalur SBMPTN
Baca juga: ULM bantu Universitas Borneo Tarakan wujudkan Fakultas Kedokteran
Beberapa unit bisnis sedang dijajaki ULM sebagai wujud inovasi dan kreativitas dalam mencari pendapatan demi kemajuan kampus dan peningkatan kesejahteraan karyawan.
"Saya berharap apa yang dibangun ini bisa dilanjutkan oleh rektor baru yang nantinya terpilih secara demokratis melalui pemilihan oleh senat dan juga suara menteri," ujarnya.
Diketahui empat kandidat resmi ditetapkan sebagai bakal calon Rektor ULM periode 2022-2026. Mereka adalah Aminuddin Prahatama Putra nomor urut 1, Achmad Syamsu Hidayat nomor urut 2, Yudi Firmanul Arifin nomor urut 3 dan Ahmad nomor urut 4.
Salah satu kandidat Achmad Syamsu Hidayat yang menjabat Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan ULM sekaligus Ketua Tim BLU ULM pernah menyampaikan ULM sedang mengembangkan KLinik Pratama Lambung Mangkurat Medical Center (LMMC) untuk menjadi rumah sakit sebagai unit usaha potensial dalam pengelolaan keuangan BLU.*
Baca juga: 68 guru besar teguhkan ULM sebagai PTN terbaik di Kalimantan
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat gandeng BNN wujudkan kampus "Bersinar"
Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022