“Kami berdiri bersama rakyat dan pemerintah Moldova yang bersahabat di tengah ancaman baru yang datang dari Moskow. Yang tersisa dari Rusia hanyalah melontarkan ancaman ke negara-negara lain setelah puluhan tahun gagal menerapkan kebijakan berdasarkan agresi, pemaksaan, dan sikap tidak hormat,” kata Kuleba di Twitter.
Rusia pada Jumat mengatakan keputusan para pemimpin EU untuk menerima Ukraina dan Moldova sebagai kandidat anggota membawa konsekuensi negatif.
Meskipun proses penerimaan anggota EU memerlukan waktu bertahun-tahun, keputusan itu menjadi simbol keinginan EU untuk merangkul lebih erat negara-negara bekas Uni Soviet.
Dengan memperluas cakupan EU hingga ke Ukraina dan Moldova, EU mengorbankan cita-cita demokrasi demi "ekspansi tak terkendali serta perbudakan politik dan ekonomi negara-negara tetangganya."
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia peringatkan status Ukraina dan Moldova sebagai calon anggota EU
Baca juga: Separatis Moldova laporkan serangan "drone" dekat perbatasan Ukraina
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022