Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Cirebon Luqman Denianto di Cirebon, Minggu menyatakan, dari kasus DBD tersebut rata-rata menyerang pada anak-anak usia di bawah 14 tahun.
Baca juga: Pemkot Jakbar tingkatkan PSM untuk tekan kasus DBD
Bahkan kata Luqman, hampir semua yang terjangkit DBD harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Ia menilai kasus meninggal dunia, karena tidak tertolong saat menjalani perawatan medis dan itu terjadi pada kalangan anak-anak.
Baca juga: Dinkes Tangerang: Hingga Juni ada 331 kasus DBD
"Jumlah itu merupakan pasien DBD yang sudah dirawat di rumah sakit, dan rata-rata telah membaik sehingga diizinkan pulang," ujarnya.
Ia menambahkan pada periode yang sama jumlah kasus DBD tahun ini meningkat lebih dari tiga kali lipat dibanding tahun 2021 yang mencapai 360 orang.
Baca juga: Kemenkes: Kasus DBD di Indonesia menurun
Sementara total kasus DBD di Kabupaten Cirebon selama 2021 mencapai 820 orang, sehingga kasus yang ditemukan pada pertengahan tahun ini lebih banyak.
"Temuan kasus pada awal hingga pertengahan 2022 ini sudah melebihi total kasus DBD di Kabupaten Cirebon selama 2021," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022