"Jasad korban atas nama Tigor Hutabarat (52) ditemukan pada koordinat 4° 7’ 14,76” S - 114° 27’ 33,78” E dengan jarak kurang lebih 11 NM dari bibir pantai Batakan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin Al Amrad di Banjarbaru, Minggu.
Oleh petugas tim SAR gabungan yang dipimpin Suwarto (koordinator lapangan Basarnas), korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadji Boejasin Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
Amrad menjelaskan satu korban meninggal dunia dipastikan awak kapal dari LCT Anugerah Indasah yang bertugas sebagai Masinis ll.
Kini petugas masih melakukan pencarian terhadap sisa lima korban lain yang belum ditemukan.
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian dengan membagi dua SRU (search and rescue unit). SRU 1 terdiri dari Basarnas Banjarmasin dan PMI Kabupaten Tanah Laut melakukan penyisiran sejauh 10 NM di pesisir Pantai Sanipah menggunakan sarana rubber boat.
SRU 2 terdiri dari Basarnas Banjarmasin, Dipolairud Polda Kalsel, TNI AL dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) melakukan penyisiran sejauh 35 NM di sekitar lokasi kejadian.
Diketahui kapal jenis LCT yang memuat alat berat berlayar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tujuan Samarinda, Kalimantan Timur, dengan penumpang 11 orang bernama Anugerah Indasah tenggelam pada Kamis (23/6) malam.
Lima penumpang selamat ditemukan pada perairan laut dekat pantai Desa Sanipah, Kecamatan Panyimpatan, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat (24/6). Mereka adalah Abdul Aziz Setiawan (25), Shaifullah Safri (25), Benny Hidayat (44), Valentino V. Paruntu (30) dan Novri Pontolawokang (30).
Lima kru kapal selamat itu terkatung-katung di tengah laut sampai akhirnya ditemukan kapal MT Ferry XII milik agen PT Lintas Samudera Borneo yang melintas.
Mereka saat ini masih berada di Batulicin, Tanah Bumbu, untuk dimintai keterangan lebih lanjut oleh pihak KSOP. Agen LCT juga sudah bertemu dengan kelima korban selamat tersebut di Batulicin.
Pewarta: Firman
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022