Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar bakal mengembangkan Desa Anggrek di sejumlah daerah tertinggal sebagai upaya percepatan peningkatan ekonomi di daerah.
"Dari rembuk insan anggrek saya ingin mengembangkan Desa Anggrek. Tapi bukan di Jawa, melainkan di luar Jawa. Daerah tertinggal bisa dijadikan sebagai percontohan untuk pengembangan anggrek," ujar Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut dia, besarnya peluang bisnis tanaman anggrek harus dimanfaatkan oleh desa-desa di daerah tertinggal. Anggrek merupakan tanaman tropis dan bisa tumbuh sempurna bila dikelola dengan baik di tanah perdesaan.
Baca juga: Mendes PDTT dukung ekspor komoditas anggrek
"Orang yang punya hobi sudah membudidayakan dan mengoptimalkan kapasitasnya dan kemudian pasarnya juga bagus, ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian," katanya saat menghadiri acara Rembuk Insan Anggrek Jawa Timur sekaligus peresmian Taman Arjuno di Desa Gunungrejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ia menyampaikan bahwa budidaya anggrek memiliki nilai ekspor tinggi. Pada 2020, Indonesia telah mengekspor 11,7 juta tangkai tanaman anggrek dan 4,2 juta di antaranya berasal dari Jawa Timur.
"Desa Anggrek dapat menjadi terobosan untuk mengembangkan varian baru anggrek di daerah tertinggal sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomisnya," kata dia.
Baca juga: Gubernur Jatim incar peluang ekspor anggrek
Mendes PDTT juga mengatakan bahwa warga desa daerah tertinggal juga dapat memanfaatkan dana desa untuk menunjang pelatihan sistem budidaya anggrek hingga manajemen kelembagaan, pemasaran dan pengelolaan bisnis.
"Mari manfaatkan potensi anggrek untuk dijadikan bisnis. Dana desa juga bisa digunakan untuk pelatihan para petani terkait potensi dan manfaat budidaya anggrek," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan melakukan langkah formal kepada pemerintah pusat.
Baca juga: Peringati 205 tahun Kebun Raya Bogor resmikan wahana Griya Anggrek
"Kami juga meminta kepada Gus Menteri (sapaan Mendes PDTT) untuk melakukan pendekatan informal lintas kementerian agar ekspor anggrek bisa terwujud," katanya.
"Dari rembuk insan anggrek saya ingin mengembangkan Desa Anggrek. Tapi bukan di Jawa, melainkan di luar Jawa. Daerah tertinggal bisa dijadikan sebagai percontohan untuk pengembangan anggrek," ujar Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut dia, besarnya peluang bisnis tanaman anggrek harus dimanfaatkan oleh desa-desa di daerah tertinggal. Anggrek merupakan tanaman tropis dan bisa tumbuh sempurna bila dikelola dengan baik di tanah perdesaan.
Baca juga: Mendes PDTT dukung ekspor komoditas anggrek
"Orang yang punya hobi sudah membudidayakan dan mengoptimalkan kapasitasnya dan kemudian pasarnya juga bagus, ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian," katanya saat menghadiri acara Rembuk Insan Anggrek Jawa Timur sekaligus peresmian Taman Arjuno di Desa Gunungrejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ia menyampaikan bahwa budidaya anggrek memiliki nilai ekspor tinggi. Pada 2020, Indonesia telah mengekspor 11,7 juta tangkai tanaman anggrek dan 4,2 juta di antaranya berasal dari Jawa Timur.
"Desa Anggrek dapat menjadi terobosan untuk mengembangkan varian baru anggrek di daerah tertinggal sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomisnya," kata dia.
Baca juga: Gubernur Jatim incar peluang ekspor anggrek
Mendes PDTT juga mengatakan bahwa warga desa daerah tertinggal juga dapat memanfaatkan dana desa untuk menunjang pelatihan sistem budidaya anggrek hingga manajemen kelembagaan, pemasaran dan pengelolaan bisnis.
"Mari manfaatkan potensi anggrek untuk dijadikan bisnis. Dana desa juga bisa digunakan untuk pelatihan para petani terkait potensi dan manfaat budidaya anggrek," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan melakukan langkah formal kepada pemerintah pusat.
Baca juga: Peringati 205 tahun Kebun Raya Bogor resmikan wahana Griya Anggrek
"Kami juga meminta kepada Gus Menteri (sapaan Mendes PDTT) untuk melakukan pendekatan informal lintas kementerian agar ekspor anggrek bisa terwujud," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022