• Beranda
  • Berita
  • Waskita Karya perkirakan pembangunan tol naikkan pendapatan UMKM 17%

Waskita Karya perkirakan pembangunan tol naikkan pendapatan UMKM 17%

27 Juni 2022 15:23 WIB
Waskita Karya perkirakan pembangunan tol naikkan pendapatan UMKM 17%
Tangkapan layar Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk Destiawan Soewardjono dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI yang dipantau di Jakarta, Senin (27/6/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)

Rata-rata estimasi kenaikan pendapatan UMKM dengan adanya ruas tol waskita baik di Jawa maupun Sumatera antara 3 sampai 17 persen

Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk Destiawan Soewardjono memperkirakan pembangunan tol dapat meningkatkan pendapatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) antara 3 sampai 17 persen.

"Rata-rata estimasi kenaikan pendapatan UMKM dengan adanya ruas tol waskita baik di Jawa maupun Sumatera antara 3 sampai 17 persen," kata Destiawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI yang dipantau di Jakarta, Senin.

Ia merinci pembangunan ruas tol Ciawi-Sukabumi akan meningkatkan pendapatan UMKM hingga 4,8 persen, tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu 17,9 persen, Cimanggis-Cibitung 7,8 persen, Pejagan-Pemalang 6,1 persen, dan Pasuruan-Probolinggo 5,4 persen.

Di samping itu pembangunan ruas tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar meningkatkan pendapatan UMKM sebesar 14,9 persen, tol Kayu Agung-Palembang-Betung 2,5 persen, tol Kanci-Pejagan 15,7 persen, Pemalang-Batang 5,5 persen, dan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi - Parapat 6,6 persen.

Adapun sampai Maret 2022 Waskita Karya memiliki tingkat komponen dalam negeri hingga 83 persen, dengan rincian penggunaan TKDN dalam pembangunan ruas tol Cimanggis Cibitung mencapai 78 persen, tol Kayu Agung 75 persen, dan Tol Bacakayu 96 persen.

"Dapat dilihat bahwa pembangunan dan pengoperasian jalan tol di bawah PT Waskita Karya telah memenuhi persyaratan TKDN minimum yang ditetapkan pemerintah yaitu 60 persen," kata Destiawan.

Adapun berdasarkan analisis dari komponen yang masuk dalam perhitungan belanja, beberapa material untuk pembangunan dan pengoperasian jalan tol belum bisa dipenuhi karena belum dibuat di Indonesia.

"Artinya material tersebut masih diimpor, seperti peralatan elektronik dan lain-lain," ucapnya.

Baca juga: Kerugian Waskita Karya diprediksi turun jadi Rp1,1 triliun pada 2022
Baca juga: Waskita Karya bukukan nilai kontrak baru Rp8,13 triliun
Baca juga: Waskita Beton masuk Top 50 Mid Cap IICD Corporate Governance Awards

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022