• Beranda
  • Berita
  • IHSG berpeluang naik tipis, di tengah pelemahan bursa saham regional

IHSG berpeluang naik tipis, di tengah pelemahan bursa saham regional

28 Juni 2022 10:02 WIB
IHSG berpeluang naik tipis, di tengah pelemahan bursa saham regional
Ilustrasi: Seorang karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Kami memperkirakan IHSG mungkin akan naik tipis hari ini didorong oleh menguatnya harga sejumlah komoditas, meskipun sentimen global masih kurang kuat di mana investor mungkin memilih menunggu rilis data ekonomi AS malam ini

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka turun, mengikuti pelemahan bursa saham regional Asia.

IHSG dibuka melemah 9,65 poin atau 0,14 persen ke posisi 7.006,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,83 poin atau 0,18 persen ke posisi 1.008,91.

"Kami memperkirakan IHSG mungkin akan naik tipis hari ini didorong oleh menguatnya harga sejumlah komoditas, meskipun sentimen global masih kurang kuat di mana investor mungkin memilih menunggu rilis data ekonomi AS malam ini," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Bursa AS ditutup melemah pada Senin (27/6) kemarin. Indeks Dow Jones  turun 0,2 persen, Indeks S&P500 melemah 0,3 persen, dan Indeks Nasdaq terkoreksi 0,7 persen.

Baca juga: Wall Street berakhir turun, terseret saham pertumbuhan megacaps

Pasar mengalami penurunan setelah sempat mencatatkan rebound tipis pada pertengahan sesi perdagangan.

Meski demikian, ada potensi penguatan pasar dalam minggu ini seiring dengan aksi rebalancing portofolio yang kemungkinan besar akan dilakukan investor pada akhir kuartal II 2022.

Disamping itu, sentimen pasar global mungkin membaik karena indeks futures AS sedikit menguat dalam perdagangan semalam.

Baca juga: Dolar melemah, pasar pertimbangkan kembali taruhan atas suku bunga Fed

Data ekonomi AS yang akan dirilis antara lain indeks kepercayaan konsumen Juni dan indeks harga rumah April.

Sementara itu imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik hingga 3,2 persen, sedangkan indeks dolar AS relatif stabil di level 103,9.

Di pasar komoditas, harga minyak sawit naik 5,53 persen menjadi 4.922 ringgit per ton dan harga minyak Brent naik 2,2 persen menjadi 115,6 dolar AS per barel.

Baca juga: Harga minyak naik dua dolar, terkerek janji sanksi baru G7 atas Rusia

Selanjutnya batu bara turun 1,15 persen menjadi 392,45 dolar AS per ton dan emas cenderung stagnan.

Dari domestik, sebanyak 1.445 kasus baru COVID-19 dilaporkan di Indonesia pada Senin (27/6) dengan positivity rate sebesar 2,7 persen. Jumlah pasien sembuh hari itu mencapai 1.637 pasien.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 53,22 poin atau 0,2 persen ke 26.818,05, Indeks Hang Seng turun 253,85 poin atau 1,14 persen ke 21.975,67, dan Indeks Straits Times terkoreksi 0,98 poin atau 0,03 persen ke 3.136,56.

Baca juga: Rupiah berpeluang menguat, dibayangi kekhawatiran inflasi dan resesi

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022