Baca juga: Identifikasi potensi anak melalui platform edukasi digital
Psikolog anak dan keluarga dari Lembaga Psikologi Terapan UI (LPTUI) Anna Suri Ariani mengatakan bahwa orang tua berperan besar membantu anak memahami cara bersosialisasi dengan teman-teman sebaya.
"Ketika anak melihat antara ayah dan ibu bekerjasama sebagai pasangan, itu contoh sosialisasi yang luar biasa bagi anak. Maka dari itu penting untuk terus menunjukkan kerjasama yang baik dengan pasangan sehingga anak bisa mencontoh hal tersebut," kata wanita yang akrab juga disapa Nina dalam acara daring, Selasa.
Selain menunjukkan koordinasi yang baik antara ayah dan ibu, orang tua juga bisa menunjukkan contoh sosialisasi lewat tetap menjaga hubungan baik dengan teman dan kolega sehingga anak bisa mendapatkan gambaran tentang sosialisasi.
Baca juga: Penjelasan ahli tentang tahap tumbuhkembang sikap empati pada anak
Bahkan tidak menutup kemungkinan ia bisa terinspirasi untuk melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan orang tuanya bersama teman-temannya.
Jika ternyata anak masih takut untuk memulai sosialisasi, maka orang tua juga berperan menstimulasi dengan salah satu caranya adalah bermain peran atau "roleplay".
Sementara itu, untuk anak yang masih berusia di bawah lima tahun mungkin orang tua bisa mengajak bermain peran yang terbilang mudah misalnya berpura-pura merasakan menjadi pedagang dan pembeli, atau berpura-pura menjadi guru dan murid.
Ketika usianya bertambah orang tua bisa bermain peran yang melibatkan konflik- konflik tertentu misalnya mengajarkan anak harus bersikap ketika ada temannya yang merebut mainan.
Baca juga: Mengapa anak rewel?
Stimulasi lainnya untuk mendorong anak bersosialisasi dengan lancar bersama dengan teman- teman sebayanya adalah merencanakan kegiatan "playdate" atau main bersama dengan orang tua dan anak- anak lainnya.
"Playdate" bisa dimulai dengan kelompok kecil, dengan demikian anak akan mulai terbiasa melihat teman sebayanya dan mulai memahami sosialisasi.
Hal paling penting lainnya untuk mendorong anak mau bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas adalah orang tua harus dapat membuat suasana di rumah dalam atmosfer yang ceria.
"Sebisa mungkin ciptakan suasana yang selalu ceria di rumah, jadi anaknya juga tidak jenuh dan tidak takut bersosialisasi. Jika di rumah orang tua sebisa mungkin jangan menampilkan adegan berantem, kalau sudah terlanjur cepat berbaikan dan kembalikan suasana menjadi ceria," ujar Nina.
Baca juga: Orang tua harus ikuti perkembangan zaman demi masa depan anak
Baca juga: Tiga keterampilan yang perlu diajarkan kepada anak
Baca juga: Pendapat psikolog soal kasus ibu yang membunuh anak di Brebes
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022