"Kami tidak tahu bagaimana perang di Ukraina akan berakhir. Tetapi dalam kebanyakan skenario, Rusia akan menjadi ancaman yang lebih besar bagi keamanan Eropa setelah Ukraina daripada sebelumnya," ujar dia.
Sanders menggunakan pidato pertamanya untuk memperingatkan bahwa tentara Inggris harus siap berperang untuk "menghindari konflik", dalam apa yang tampaknya merupakan seruan untuk modernisasi dan kemungkinan belanja pertahanan lebih lanjut.
"Sementara kemampuan konvensional Rusia akan jauh berkurang setidaknya untuk sementara waktu, niat (Presiden Rusia Vladimir) Putin baru-baru ini untuk memulihkan tanah Rusia yang bersejarah membuat jeda sementara dan ancaman akan menjadi lebih akut," kata Sanders dalam pidatonya di Royal United Services Institute, sebuah lembaga kajian pertahanan dan keamanan.
Dia mengatakan tentara harus fokus pada peningkatan kesiapan sehingga pasukan dapat dikerahkan dengan cepat, dan menghadapi pertempuran perkotaan, serta membangun kembali pasokan persenjataan.
Dia menggambarkan pilihan yang dihadapi Inggris sebagai "momen 1937" --mengacu pada era ketika pemimpin Nazi Adolf Hitler menginvasi Austria.
"Kita tidak berperang, tetapi kita harus bertindak cepat agar kita tidak terseret menjadi satu karena kegagalan menahan ekspansi teritorial," kata Sanders.
"Mulai sekarang tentara akan memiliki fokus tunggal untuk memobilisasi menghadapi ancaman hari ini dan dengan demikian mencegah perang di Eropa."
Sumber: Reuters
Baca juga: NATO: Perang di Ukraina akan lama
Baca juga: Biden: Invasi Rusia di Ukraina isu global, bukan cuma Eropa
Konflik Rusia-Ukraina pascaputusan Putin
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022