Dalam empat pertandingan fase grup B, tim Persija terus bertekuk lutut dan menderita empat kali kekalahan, sehingga terpuruk di posisi dasar grup B dengan poin nol.
"Dalam setiap pertandingan kami melihat aliran bola telah berjalan dari kaki ke kaki dengan bagus, demikian juga di sektor lini pertahanan juga cukup rapi, namun untuk lini depan, banyak peluang bisa diciptakan oleh pemain, namun sayangnya kecil untuk bisa membuahkan gol," kata Thomas Doll seusai pertandingan menghadapi Madura United di Stadion Segiri Samarinda, Selasa malam.
Baca juga: Dukungan suporter fanatik buat Ze Valente jatuh cinta dengan PSS
Doll sedikit lega, pada laga menghadapi Madura United para pemainnya bisa membalas gol untuk memperkecil hasil menjadi 1-2.
"Kami bersyukur akhirnya bisa mencetak satu gol, meskipun hasilnya akhirnya tetap kalah, namun setidaknya sudah ada upaya dan kerja keras para pemain dalam pertandingan itu," kata Doll.
Dia tidak memungkiri bahwa kombinasi pemain junior dan senior dalam timnya belum menunjukkan kerja sama yang bagus saat pertandingan.
Pelatih asal Jerman itu menilai sejumlah pemain depan tidak siap untuk menerapkan taktik dan strategi yang diracik.
"Dari pertandingan pra kompetisi ini saya sudah mempunyai gambaran terkait pemain yang siap menjalani kompetisi liga 1, dan pemain yang belum siap, dan tentunya ini merupakan hal positif bagi kami untuk persiapan kompetisi," jelasnya.
Baca juga: Fabio lefundes akui pemainnya kerja keras taklukkan Persija
Sementara itu, pemain Persija, Frengky Deaner Missa mengatakan para pemain telah berupaya keras mewujudkan hasil yang terbaik untuk tim, namun sayangnya pada Piala Presiden ini hasilnya mengecewakan.
" Kami meyakini Piala Presiden kali ini bukan akhir pertandingan bagi tim Persija, masih banyak pertandingan lain yang akan kami lakoni seperti kompetisi Liga 1, dan tentunya kami akan berbuat maksimal di laga - laga itu," kata Frengky.
Baca juga: Borneo FC rebut juara grup B usai tumbangkan Rans 3-0
Pewarta: Arumanto
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022