• Beranda
  • Berita
  • Harganas 2022 tekankan gotong royong dalam mengatasi kekerdilan

Harganas 2022 tekankan gotong royong dalam mengatasi kekerdilan

29 Juni 2022 14:41 WIB
Harganas 2022 tekankan gotong royong dalam mengatasi kekerdilan
Tangkapan layar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo (29/6/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun 2022 menekankan budaya gotong royong dalam mengatasi permasalahan stunting.

“Harganas kali ini menjadi berbeda karena ada unsur gotong royong pentahelix yakni partisipasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media,” kata  Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Hasto menyatakan bahwa Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap 29 Juni, menjadi semangat baru bagi pihaknya dalam meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia, terutama melalui budaya gotong royong yang menjadi nilai luhur bangsa.

Baca juga: Kepala BKKBN: Harganas 2022 momentum perkuat cinta kasih pada anak

Penerapan gotong royong itu dilakukan dengan menghadirkan 34 kantor perwakilan BKKBN Provinsi ke rumah-rumah keluarga yang berisiko stunting di seluruh Indonesia. Nantinya, Mantan Bupati Kulon Progo itu akan memantau secara langsung dan memberikan arahan pada keluarga yang dikunjungi.

“Pemerintah hadir di tengah rakyat dalam arti di tengah-tengah keluarga yang membutuhkan uluran. Di Harganas tahun ini kita ingin menunjukkan fokus perhatian pada stunting, juga ingin menunjukkan bahwa ada unsur gotong royong,” ucap dia.

BKKBN juga menerapkan gotong royong secara langsung dalam Program Bapak Asuh Anak Stunting. Program tersebut mengukuhkan Kasad Jenderal Dudung Abdurachman sebagai duta bapak asuh anak stunting yang menjadi donatur untuk ratusan anak berisiko stunting.

Selain memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, BKKBN turut menggerakkan produk lokal sebagai solusi makanan bergizi seimbang yang bisa diolah melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di setiap desa.

“Sehingga nanti kalau ada dermawan bapak asuh ini mau membantu makanan kalau perlu dimasak di desa itu sudah ada dapurnya, ada timnya Dashat. Dashat ini dibangun untuk mengaktualisasikan produk lokal tadi,” kata Hasto.

Hasto berharap guna menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, program Bapak Asuh Anak Stunting itu, dapat merealisasikan tema dalam Hari Keluarga Nasional 2022 yang bertajuk “Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting”.

“BKKBN terus berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai target penurunan stunting nasional menjadi 14 persen pada 2024,” ujar dia.

Baca juga: Kepala BKKBN tegaskan KB perlu partisipasi aktif dari suami
Baca juga: Mendagri: Keluarga sumber pembangunan bangsa berkualitas
Baca juga: Menkes: Harganas 2022 momentum tingkatkan kesehatan ibu dan anak

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022