Jumlah SUN tersebut terdiri dari seri SUN FR0094 senilai Rp659,91 miliar dan USDFR0003 sebesar 5,859 juta dolar AS atau setara dengan Rp86,71 miliar (kurs Rp14.800 per dolar AS).
Kedua SUN yang diterbitkan adalah dua seri Obligasi Negara (ON) yang transaksinya telah dilakukan pada tanggal 24 Juni 2022.
Adapun jenis SUN yang diterbitkan adalah surat utang dengan kupon tetap (fixed rate) yang dapat diperdagangkan.
FR0094 memiliki kupon sebesar 5,6 persen, sedangkan USDFR0003 sebesar tiga persen.
Harga atau yield masing-masing seri SUN adalah sebesar 6,95 persen dan 4,75 persen.
Tangga jatuh tempo seri FR0094 yakni pada 15 Januari 2028, sementara USDFR0003 pada 15 Januari 2032.
Penerbitan SUN dilakukan sesuai PMK 196/PMK.03/2021, dalam hal wajib pajak menginvestasikan harta bersih dalam Surat Berharga Negara (SBN) terdapat beberapa ketentuan, yakni penerbitan dilakukan melalui dealer utama dengan cara private placement di pasar perdana dengan ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Ketentuan selanjutnya yakni investasi dalam SBN dalam mata uang dolar AS hanya dapat dilakukan oleh wajib pajak yang mengungkapkan harta dalam valuta asing, serta dealer utama wajib melaporkan transaksi SBN dalam rangka Program Pengungkapan Sukarela kepada Direktorat Jenderal Pajak
Baca juga: Kemenkeu: Minat investor cukup baik di tengah kekhawatiran resesi AS
Baca juga: Kemenkeu terbitkan sukuk Program Pengungkapan Sukarela Rp109,68 miliar
Baca juga: Pemerintah terbitkan SUN "private placement" senilai Rp4 triliun
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022