• Beranda
  • Berita
  • Penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 meningkat jadi 50,3 juta orang

Penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 meningkat jadi 50,3 juta orang

29 Juni 2022 18:50 WIB
Penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 meningkat jadi 50,3 juta orang
Infografis perkembangan kasus COVID-19 dan cakupan vaksinasi COVID-19 per 29 Juni 2022 yang diterima dari Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Rabu (29/6/2020). ANTARA/HO-Satgas COVID-19/pri.
Penduduk Indonesia yang sudah mendapat dosis ketiga vaksin COVID-19 kini telah mencapai 50.398.859 orang setelah 178.382 orang menjalani vaksinasi ketiga pada hari ini, berdasarkan data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19 diterima di Jakarta, Rabu.

Masyarakat yang mendapatkan dua dosis vaksin juga bertambah 64.285 orang pada hari ini. Total terdapat 168.964.866 orang yang sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin COVID-19.

Sementara itu, terdapat 201.454.172 orang yang sudah menjalani vaksinasi pertama untuk vaksin COVID-19. Jumlah itu memperlihatkan kenaikan 36.112 orang dibandingkan Selasa kemarin (28/6).

Baca juga: IDAI kaji pemberian vaksin COVID-19 kepada anak usia di bawah 6 tahun

Pemerintah menargetkan 208.265.720 penduduk Indonesia untuk mendapatkan vaksin COVID-19 demi mencapai kekebalan komunal atau herd immunity terhadap penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut.

Kasus COVID-19 di Indonesia juga kembali mengalami penambahan pada hari ini sebanyak 2.149 orang, yang disertai laporan peningkatan pasien yang sudah pulih 1.282 orang dan tiga orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan penurunan cakupan imunisasi nasional berpotensi memicu beban ganda penanggulangan pandemi COVID-19.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa lalu (28/6), Maxi mengatakan selama dua tahun terakhir cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis. Pada 2020, cakupannya adalah 84 persen dari target 92 persen dan cakupan pada 2021 mencapai 84 persen dari target 93 persen.

"Bila kekurangan cakupan imunisasi ini tidak dikejar, maka akan terjadi peningkatan kasus yang akan menjadi beban ganda di tengah pandemi," tuturnya.

Baca juga: Pelacakan perlu dioptimalkan di tengah penyebaran omicron BA.4-BA.5

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022