Presiden Indonesia Joko Widodo menjadi pemimpin pertama dari kawasan Asia yang mengunjungi Ukraina --guna membawa misi damai-- sejak negara itu mulai menghadapi invasi Rusia pada Februari lalu.
“Yang perlu kita garisbawahi, Bapak Presiden (Jokowi) adalah satu-satunya pimpinan dari Asia yang bisa melakukan kunjungan ke dua tempat dalam satu rangkaian kunjungan, ke Ukraina dan ke Rusia. Sudah bertemu dengan Presiden Ukraina dan akan bertemu Presiden (Vladimir) Putin,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah pada konferensi pers secara daring, Kamis.
Menurut Faizasyah, lawatan Presiden Jokowi dapat dikatakan berhasil dari sisi pengaturan dan pengelolaan kunjungan itu sendiri, bahwa persiapan sejauh ini sudah memenuhi apa yang ditargetkan.
Sementara terkait substansi kunjungan, aspek tersebut akan bisa dinilai capaiannya ketika seluruh rangkaian kegiatan telah selesai dilaksanakan.
“Kalau substansi kita sebaiknya menunggu dari briefing yang disampaikan sesudah presiden dan delegasi menyelesaikan rangkaian kunjungan ke luar negeri kali ini,” kata Faizasyah.
Kedatangan Presiden Jokowi di Ukraina pada Rabu (29/6) disambut oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy.
Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya merupakan wujud kepedulian Indonesia untuk Ukraina.
Ia menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, serta penyelesaian konflik melalui semangat perdamaian.
“Saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera,” tutur Jokowi.
Pada Kamis, Presiden Jokowi bertolak ke Moskow, Rusia, untuk melanjutkan lawatan perdamaian dan bertemu Presiden Vladimir Putin.
Baca juga: Moeldoko: RI aktif upayakan perdamaian dunia saat negara lain diam
Baca juga: Pengamat: Lawatan Jokowi ke Rusia-Ukraina pertegas posisi bebas aktif
Kunjungi Ukraina-Rusia, Pengamat apresiasi 'soft diplomacy' Jokowi
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022