• Beranda
  • Berita
  • ULM terima hibah VR pengelolaan risiko bencana senilai Rp500 juta

ULM terima hibah VR pengelolaan risiko bencana senilai Rp500 juta

30 Juni 2022 17:47 WIB
ULM terima hibah VR pengelolaan risiko bencana senilai Rp500 juta
Rektor ULM Prof Sutarto Hadi merasakan sensasi virtual reality (VR) yang menanyangkan situasi bencana. (ANTARA/Firman)

Membangun sinergi adalah salah satu cara memajukan ULM

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Kalimantan Selatan menerima hibah peralatan virtual reality (VR) terkait kebencanaan senilai kurang lebih Rp500 juta yang menjadi bagian dari Konsorsium BUILD (Building Universities in Leading Disaster Resilience).

"Alhamdulilah ULM mendapat kepercayaan dunia internasional memiliki VR. Alat ini menjadi sarana efektif untuk menghadirkan situasi bencana," kata Rektor ULM Prof Sutarto Hadi di Banjarmasin, Kamis.

Baca juga: Cegah kerugian, Presiden ajak investasi pengurangan risiko bencana

Penyerahan VR diterima Sutarto saat bersama Kantor Urusan Internasional (KUI) ULM Dr. Arief Budiman dan Kepala Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) ULM Dr. Sidharta Adyatma menghadiri pertemuan konsorsium tentang kebencanaan di University of Glouscestershire (UOG), Cheltenham, Inggris selama tiga hari mulai Senin (27/6) sampai Rabu (29/6).

Sutarto menjelaskan VR sangat bagus digunakan dalam pelatihan pengelolaan risiko bencana. Melalui VR orang akan memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana. Pada sisi lain, dalam jangka panjang, orang yang telah mengikuti pelatihan kebencanaan dengan VR akan memiliki kepedulian terhadap risiko bencana.

Baca juga: Cegah bencana di pesisir Indonesia dengan rehabilitasi mangrove

"Sisi positif lainnya orang semakin bersahabat dengan alam. Tidak semena-mena mengeksploitasi alam. Bahkan bisa menjadi pelopor penyelamatan lingkungan," jelasnya.

Dia mengatakan tantangan saat ini terkait memanfaatkan secara efektif peralatan tersebut. Tim ULM harus mampu menyerap teknologi VR untuk mengembangkan kurikulum pelatihan VR.

Baca juga: KPK-BNPB kerjasama cegah korupsi penanganan bencana

Sutarto mengakui mengembangkan skenario bencana dengan VR ternyata tidak mudah. Diperlukan orang yang memiliki keahlian membuat film dan animasi, pemrograman komputer dan desain grafik.

"Membuatnya sulit dan perlu waktu lama. Ketika Institut Politeknik Porto (IPP), Portugal membuat satu skenario kurang lebih 600 jam. Itupun dikerjakan oleh tim ahli," ungkapnya.

Meski begitu, Sutarto tetap optimis semuanya bisa dilakukan.

Dia berencana menggandeng Universitas Amikom Yogyakarta yang telah mempunyai nota kesepahaman dengan ULM sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di pulau Kalimantan terakreditasi A.

Diketahui Universitas Amikom salah satu perguruan tinggi terbaik dalam membuat film animasi. Produk mereka, film animasi berjudul 'Battle of Surabaya' sudah menembus pasar dunia dan memperoleh banyak
penghargaan di festival film internasional.

"Membangun sinergi adalah salah satu cara
memajukan ULM," ucapnya.

Pewarta: Firman
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022