"Air naik pada malam hari, menyebabkan warga kocar-kacir mencari lokasi tempat tidur, bahkan ada warga yang tidur di jalan," kata Joniatri, Ketua RT 13 di Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu.
Ia mengatakan bahwa air mulai masuk ke rumah warga di wilayahnya pada Kamis malam (30/6) dan tinggi genangan terus naik, bahkan sampai lima meter di area tertentu.
Seorang warga Kelurahan Tanjung Agung di Kecamatan Sungai Serut juga mengatakan bahwa genangan di lingkungan permukimannya naik.
Menurut Naryono, warga Kelurahan Tanjung Agung, tinggi genangan di badan jalan ada yang sampai 1,5 meter dan di area tertentu sampai empat meter.
"Karena rumah kami terendam banjir dan kami tidak dapat beraktivitas seperti biasa, kami membutuhkan air bersih dan sembako," katanya.
Seorang warga Kelurahan Sukamerindu, Aminudin, berharap pemerintah menyalurkan bantuan pangan, air bersih, pakaian, tenda, dan sampan untuk mengevakuasi warga yang terkurung banjir.
"Kami berharap adanya pengerukan siring oleh pemerintah agar dapat mengurangi dampak banjir," katanya.
Selain melanda bagian wilayah Kecamatan Sungai Serut, banjir yang juga dilaporkan terjadi di bagian wilayah Kecamatan Muara Bangkahulu, Selebar, Kampung Melayu, dan Ratu Agung di Kota Bengkulu.
"Kami berharap adanya pengerukan siring oleh pemerintah agar dapat mengurangi dampak banjir," katanya.
Selain melanda bagian wilayah Kecamatan Sungai Serut, banjir yang juga dilaporkan terjadi di bagian wilayah Kecamatan Muara Bangkahulu, Selebar, Kampung Melayu, dan Ratu Agung di Kota Bengkulu.
Baca juga:
Banjir menggenangi permukiman warga di wilayah Sungai Serut, Bengkulu
Polres Bengkulu menutup jalan lintas provinsi yang terdampak banjir
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022