Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai masalah geopolitik Rusia dan Ukraina yang membebani dunia saat ini cenderung lebih bisa dikelola dibanding pandemi COVID-19, sehingga dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih bisa diminimalisasi.Pandangan kami kondisi sekarang ini lebih baik daripada kondisi saat pandemi melanda
"Pandangan kami kondisi sekarang ini lebih baik daripada kondisi saat pandemi melanda," ungkap Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers mengenai Program Pengungkapan Sukarela (PPS) di Jakarta, Senin.
Saat pandemi, kata dia, Indonesia, bahkan seluruh dunia, benar-benar mengalami kesulitan karena manusianya mengalami masalah kesehatan, sehingga masyarakat dunia tidak bisa beraktivitas atau dilarang oleh negara masing-masing untuk beraktivitas dan menyebabkan aktivitas perekonomian terhambat.
Sedangkan kondisi geopolitik, kata dia, lebih bisa diatasi lantaran masih terdapat kegiatan masyarakat, meski terdapat permasalahan terkait dengan kenaikan harga-harga barang.
Baca juga: ECB peringatkan dimensi geopolitik krisis Ukraina
"Memang ada masalah dengan kenaikan energi, ada masalah kenaikan bahan baku pangan, dan sebagainya," ujar Hariyadi Sukamdani.
Kendati begitu, Hariyadi optimistis seluruh permasalahan tersebut bisa dikelola dengan baik oleh setiap negara dan diatur dengan sedemikian rupa, termasuk Indonesia.
Menurut dia, salah satu langkah yang bisa diambil Indonesia dalam menghadapi kondisi geopolitik yakni dengan menyiapkan substitusi komoditas yang mengalami kenaikan harga maupun kelangkaan akibat konflik Rusia dan Ukraina.
Kondisi geopolitik yang membebani dunia saat ini masih disebabkan oleh konflik kedua yang hingga kini tak kunjung usai. Terbaru Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (3/7) bertekad merebut kembali kendali wilayah Lysychansk dari Rusia.
Baca juga: Presiden Ukraina bertekad rebut kembali Lysychansk dari Rusia
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022