Koordinator tim untuk kompetisi yang diselenggarakan di India tersebut Rafif Herdian Noor menjelaskan bahwa ajang kompetisi ini menantang seluruh mahasiswa di skala dunia untuk mendesain, merancang, menyimulasikan sebuah mobil listrik formula.
"Tidak hanya dari segi teknis, laga otomotif ini juga menantang mahasiswa dalam berbagai disiplin ilmu, seperti team management dan procurement," ujarnya dalam siaran pers diterima di Surabaya, Senin.
Anargya ITS meraih peringkat II dari total 21 tim internasional yang bertanding pada kategori Overall Event, Engineering Design Concept, dan Team Management Strategy.
Baca juga: Tim ITS raih juara umum IRC 2022 di AS
"Anargya ITS juga berhasil menduduki posisi ketiga pada kategori Software and Intelligence Integration (SA AI)," ucap mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Manufaktur ITS itu.
Rafif menjelaskan bahwa konsep teknis kendaraan listrik yang diusung oleh Anargya ITS adalah berkecepatan maksimum hingga 111 kilometer per jam, disertai pasokan energi oleh energy storage yang dirancang sesuai dengan kualifikasi perlombaan Formula Society of Automotive Engineers (FSAE).
Tak hanya itu, sistem juga dilengkapi oleh teknologi regenerative braking yang mampu memanfaatkan kembali energi yang terbuang untuk mengisi ulang daya baterai kendaraan.
Mobil rancangan Anargya ITS juga dilengkapi dengan sistem monitoring, telemetry, dan data logger yang mampu memantau kondisi mobil secara akurat saat melaju.
Baca juga: Dosen ITS dinominasikan jadi finalis European Inventor Award 2022
"Anargya berhasil merancang semua algoritma menjadi sistem yang terintegrasi dengan baik dan menaklukkan kompetisi bidang SA AI," kata mahasiswa asal Kediri ini dengan bangga.
Mekanik tim Anargya ITS tersebut juga mengatakan untuk menyukseskan pembuatan mobil secara keseluruhan, tim juga memiliki strategi di berbagai bidang, seperti manajemen goal setting process, team structure, project timeline, financial, human resource, communication, media marketing serta strategi dalam melakukan pengadaan komponen mobil.
Dengan perencanaan tim yang efektif ini, Anargya ITS berhasil menyandang predikat Team Management Strategy terbaik nomor dua menyisihkan 20 tim internasional lainnya.
Dengan pencapaian di beberapa kategori tersebut berhasil membawa Anargya ITS keluar menjadi tim dengan Overall Event terbaik kedua pada ajang internasional ini.
Baca juga: Lab Vibrastik ITS kenalkan boneka pengukur tingkat kebisingan
Rafif mengatakan bahwa kompetisi ini sekaligus ajang bagi tim untuk mempersiapkan diri di ajang bergengsi FSAE 2023.
"Kami mengharapkan bantuan dari semua pihak untuk terus mendukung kami hingga Anargya ITS mampu mengharumkan nama bangsa lebih baik lagi di kancah internasional," kata dia.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022