Hal itu diungkapkan oleh President and Head of MX (Mobile eXperience) Business Samsung Electronics TM Roh ketika membahas masa depan perangkat pintar Samsung di masa depan.
Baca juga: Samsung mulai produksi massal chip 3nm
“Ponsel layar lipat mentransformasi dan membentuk kembali pasar ponsel. Sebagai pionir dan pemimpin kategori smartphone foldable, kami berfokus untuk menghadirkan pengalaman foldable yang luar biasa dan meningkatkan keseharian konsumen kami,” kata TM Roh seperti dikutip dalam siaran pers Samsung, Selasa.
Menurutnya inovasi ponsel lipat Samsung yang telah ditunjukkan dalam Galaxy Series di masa kini akan terus berkembang sehingga membuat ponsel pintar bisa lebih ringkas dan fleksibel untuk digunakan.
Meski ringkas, Samsung juga menyiapkan ponsel lipat yang akan memiliki performa mumpuni untuk menunjang banyak kegiatan tak hanya terkait pekerjaan bahkan juga untuk sarana hiburan.
Baca juga: Samsung perkenalkan sensor gambar terkecil untuk smartphone
“Kami akan terus mengembangkan keunggulan unik perangkat Galaxy foldable, seperti menonton di layar yang luas menggunakan perangkat yang ringkas dan tangguh, mengambil foto dan video dalam Flex mode, multitasking di split screen dengan S Pen, dan menikmati pengalaman pengguna yang unik dengan form factor layar lipat yang baru. Kami juga akan meningkatkan pengalaman foldable melalui kemitraan dengan para pemimpin industri, seperti Google, untuk mendukung lebih banyak aplikasi dan layanan untuk perangkat yang dapat dilipat,” ungkap TM Roh.
Keinginan Samsung itu nampaknya sejalan dengan kondisi pasar saat ini yang berlomba- lomba menyajikan ponsel pintar lipat untuk memenuhi keinginan pengguna.
Terlihat di 2021, terjadi peningkatan penjualan produk ponsel lipat hingga empat kali dibandingkan dengan 2020 melebihi perkiraan pertumbuhan pasar para analis yaitu sebesar 3 kali.
Di samping itu, Samsung juga mencatatkan penjualan yang memuaskan untuk seri ponsel lipatnya Galaxy Z Fold Series seperti pada Galaxy Z Fold3 dan Galaxy Z Flip3 yang penjualannya dalam satu bulan melebihi penjualan kumulatif ponsel layar lipat di 2020.
Baca juga: 10 fitur Galaxy S22 Ultra 5G untuk motret mobil di kondisi "low light"
Membahas konektivitas, tentunya Samsung akan terus mengembangkan teknologi seluler yang sejalan dengan perkembangan teknologi terkini.
Misalnya seperti 5G, TM Roh menyebutkan Samsung akan menyiapkan fondasi penting agar konektivitas 5G bisa diakses dengan lebih inklusif.
Di kawasan Asia Tenggara ia bahkan menjanjikan akan membuat Samsung menjadi pilihan pertama sebagai ponsel yang bisa memanfaatkan layanan 5G ketika infrastrukturnya sudah tersedia lebih merata dibandingkan dengan saat ini.
"Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa konsumen di wilayah ini memiliki perlengkapan untuk memanfaatkan konektivitas 5G segera setelah infrastrukturnya tersedia. Dan saya yakin bahwa perangkat 5G Samsung akan menjadi pilihan pertama bagi konsumen di Asia Tenggara dan Oceania, dan juga di seluruh dunia,” ujarnya.
Ia menilai teknologi 5G adalah pemeran kunci dalam pengalaman seluler yang terintegrasi dengan ekosistem Samsung Galaxy, yang berpusat pada ponsel pintar Galaxy sebagai intinya.
Ekosistem ini menawarkan pengalaman tanpa batas antara ponsel pintar dan multi perangkat, seperti produk-produk dalam seri Galaxy Watch dan Buds, dan bahkan memberikan pengalaman bagai menggunakan PC dengan tablet Galaxy melalui Samsung Dex.
“Kami konsisten memfokuskan upaya untuk meningkatkan pengalaman smartphone bagi pengguna, tetapi kami juga menyadari meningkatnya permintaan akan gaya hidup yang terhubung. Kami terus berinovasi untuk meningkatkan dan memperluas ekosistem kami guna menghadirkan lebih banyak kemudahan bagi pengguna Galaxy dan membantu mereka mencapai aspirasi mereka, kata TM Roh.
Baca juga: Apple pesan jutaan OLED Samsung untuk iPhone 14
Baca juga: Trik mengatasi internet "lemot" di ponsel
Baca juga: Samsung Innovation Campus 2022 beri pelatihan "coding" 1.000 Siswa
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022