• Beranda
  • Berita
  • Kualitas sumber daya manusia jadi tantangan utama bonus demografi

Kualitas sumber daya manusia jadi tantangan utama bonus demografi

5 Juli 2022 18:54 WIB
Kualitas sumber daya manusia jadi tantangan utama bonus demografi
Ketua Umum Pengurus PPM Manajemen, Tjahyono Suryodibroto, dalam kegiatan Forum Urun Rembuk “Membangun Mentalitas Unggul dan Mengembangkan Ekosistem untuk Berkarya bagi Generasi Emas 2045” di Jakarta, Selasa (5/7/2022). (ANTARA/Indriani)

Penelitian yang dilakukan oleh Center for Innovation and Collaboration (CIC) PPM Manajemen menyebutkan kualitas sumber daya manusia menjadi tantangan utama bonus demografi yang diperkirakan pada periode 2030 hingga 2040.

“Tantangan yang dihadapi lebih banyak terkait dengan kualitas sumber daya manusia. Isu utama yang muncul terkait sumber daya manusia diantaranya pola pikir dan perilaku generasi yang masuk dalam kelompok bonus demografi,” ujar Ketua Umum Pengurus PPM Manajemen, Tjahyono Suryodibroto, di Jakarta, Selasa.

Tjahyono di Forum Urun Rembuk “Membangun Mentalitas Unggul dan Mengembangkan Ekosistem untuk Berkarya bagi Generasi Emas 2045 mengatakan beberapa hal yang tergambar pada SDM antara lain budaya instan, empati rendah, konsumtif, flexing, individualis, berorientasi pada produk atau budaya luar negeri.

Lalu, tidak tangguh sehingga lebih cepat menyerah atau stres, melakukan pekerjaan karena terpaksa bukan karena mengejar potensi diri, dan mengikuti tren tanpa tahu risiko.

Baca juga: Sosiolog: Peningkatan literasi perlu jadi agenda prioritas

Baca juga: Wapres berharap Indonesia betul-betul miliki generasi emas pada 2045

Dia menambahkan terdapat empat perhatian utama terkait bonus demografi, diantaranya peningkatan kualitas SDM dengan program pendidikan yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan industri ke depannya, peningkatan model mental dari generasi produktif bonus demografi serta pemberdayaan SDM di pedesaan yang masuk ke bonus demografi dan memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

Dia menjelaskan forum urun rembuk nasional itu melibatkan sejumlah pemangku kepentingan seperti pemerintah, akademis, dunia usaha, masyarakat, dan media.

“Ini adalah merupakan sebuah upaya gotong royong (kolaborasi) dalam rangka menyiapkan dan mengoptimalkan Generasi Emas Indonesia sebagai wujud pemanfaatan bonus demografi. Mari berembuk bersama-sama untuk menyusun rancangan rencana tindakan dalam menindaklanjuti pembangunan mentalitas unggul dan pengembangan ekosistem untuk berkarya generasi emas Indonesia,” kata dia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyambut baik urun rembuk tersebut yang bermanfaat untuk mencapai Indonesia emas. “Kita perlu gerak cepat semua pihak untuk mewujudkan Indonesia emas."

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menyinggung mengenai pembangunan politeknik pariwisata yang terdapat di Medan, Palembang, Bandung, Bali, Lombok dan Makassar. Pembangunan politeknik tersebut merupakan upaya pemerintah dalam mencapai sumber daya manusia yang unggul di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Terdapat enam topik yang dibahas dalam urun rembuk itu diantaranya penguatan nilai-nilai spiritualitas, penguatan keluarga dan pemberdayaan perempuan, pendidikan formal dan non formal yang inklusif.

Kemudian, pengembangan industri pariwisata dan kreatif melalui inovasi berkelanjutan, pengembangan industri padat karya khususnya terkait dengan circular economy dan clean energy, dan penguatan ekonomi desa melalui digitalisasi dan gerakan eco-green.*

Baca juga: Disdik Jabar selenggarakan "Bekasi Edu dan Job Fair"

Baca juga: MPR: Persiapkan generasi muda wujudkan Indonesia Emas

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022