Menurut Derrick, Bolden adalah pemain yang bisa membantu tim dalam urusan mencetak angka terutama di paint area. Indonesia kalah dalam laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 melawan Yordania di Jakarta, Senin (4/7) lalu karena dinilai kalah postur sehingga selalu kesulitan melakukan tembakan dari bawah ring.
Upaya para pemain Indonesia untuk melesakkan bola dari paint area pun kerap diblok oleh para pemain Yordania sehingga tim Merah Putih cuma bisa mengandalkan tembakan dari luar.
“Karena pemain kami ukurannya normal jadi kami mementingkan akurasi tembakan dari luar dibanding dari dalam. Apabila kami melawan Yordania seperti kemarin lagi dan kami tidak ada pemain yang bisa bermain di dalam itu akan sangat menyulitkan,” kata Derrick di Jakarta, Selasa.
“Dampak (Marques Bolden) sangat besar untuk di permainan di paint area karena dia juga merupakan pemain defensif. Jadi buat saya pribadi sendiri, untuk Bolden, kami pastinya membutuhkan dia terutama untuk bermain di bawah ring,” kata dia menambahkan.
Baca juga: Marques Bolden 100 persen fit untuk Piala FIBA Asia 2022
Hal senada juga sempat diutarakan oleh pelatih kepala tim nasional bola basket putra Indonesia Rajko Toroman. Ia bahkan menyebut absennya Bolden menjadi salah satu penyebab kekalahan timnas atas Arab Saudi dan Yordania.
Toroman dalam beberapa kesempatan juga selalu mengatakan bahwa pemain NBA G-League itu adalah pilar penting yang bisa memberikan dampak signifikan terhadap permainan tim.
“Kami berharap Marques bisa mengubah permainan kami terutama untuk permainan di bawah ring,” kata Toroman.
“Marques adalah pemain yang benar-benar bisa bermain di dalam paint area maupun di luar. Dia juga pemain yang bagus dalam rebound,” ujarnya lagi.
Baca juga: Trofi Piala FIBA Asia dipamerkan di Bundaran HI hingga Stasiun MRT
Dalam laga melawan Yordania, Indonesia yang harus kehilangan Andakara Prastawa dan Bolden itu tak bisa berbuat banyak di paint area lawan. Merah Putih cuma sanggup mencetak 10 poin dari paint area, sedangkan Yordania meraih 36 poin.
Indonesia juga masih kalah dalam aspek rebound. Brandon Jawato dan kawan-kawan cuma membuat 36 rebound dibanding 56 milik Yordania.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022