..semoga cepat didistribusikan dan harganya semakin terjangkau,
Sejumlah pedagang minyak goreng curah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, mendukung agar pendistribusian minyak goreng Minyakita dapat dipercepat meski mereka masih minim informasi mengenai minyak goreng yang diluncurkan Kementerian Perdagangan itu.
"Belum tahu minyak itu (Minyakita), yang ada cuma minyak goreng curah tanpa label, tapi bagus itu kemasannya jadi lebih rapi dan menarik," kata seorang pedagang, Sofyan saat ditemui Antara di tokonya yang berada di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.
Senada dengan Sofyan, pemilik toko Japang Agus juga menjelaskan belum menerima distribusi minyak goreng dengan merek Minyakita, tetapi sudah mendengar informasinya.
"Kalau minyak itu (Minyakita) belum dapat, tapi saya sudah dengar, mungkin nanti ya, soalnya kan baru diluncurin juga, semoga pendistribusiannya juga lancar-lancar saja seperti yang sekarang," kata Agus.
Agus juga menjelaskan pembelian minyak goreng curah tanpa kemasan masih menjadi primadona bagi para konsumen karena harganya yang terjangkau.
Pedagang lainnya, Anwar yang juga pemilik toko sembako di pasar Kramat Jati, juga belum menyediakan Minyakita yang akan dibanderol dengan harga Rp14.000.
“Belum ada (Minyakita), tapi saya sudah jual minyak goreng curah dengan harga Rp13.000, beda tipis dengan harga yang dianjurkan oleh pemerintah, biar beda dengan pedagang lainnya,” kata Anwar yang mengaku memberikan harga lebih murah karena persaingan antarpedagang dinilainya semakin kompetitif.
Sementara itu, salah seorang pembeli di toko Anwar, Asti sudah mendengar tentang program Minyakita dari berita daring dan sangat mendukung program tersebut.
“Kalau lihat digambar kemasannya jadi lebih bagus ya dan yang pasti lebih higienis dibanding dengan minyak goreng curah yang ada sekarang, semoga cepat didistribusikan dan harganya semakin terjangkau,” ucapnya.
Seperti diketahui, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meluncurkan minyak goreng sederhana dengan merek Minyakita yang dijual dengan harga Rp14.000 per liter untuk memudahkan masyarakat mendapatkan stok minyak goreng.
"Hari ini kita meluncurkan Minyakita. Tentu kita bersyukur dapat meluncurkan minyak goreng rakyat yang dikemas secara sederhana ini," kata Mendag saat menghadiri peresmian tersebut di Jakarta, Rabu.
Mendag menyampaikan, dalam persoalan minyak goreng, pihak pengusaha maupun pemerintah menyadari bahwa rantai distribusi perlu minyak goreng curah perlu diperbaiki.
Untuk itu, dengan hadirnya Minyakita, Mendag berharap agar pendistribusian minyak goreng dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dapat lebih lancar, melalui rantai distribusi seperti Si Gurih, dan Warung Pangan.
"Bottleneck sudah lancar. Sehingga di Jawa-Bali harga sudah Rp14.000 per liter. Memang di Papua, Tarakan, itu ada yang masih Rp20.000, masih tinggi. Kita rembukan, dan Alhamdulillah sekarang sudah ada kemasan sederhana, bahkan ada yang pakai botol," ujar Mendag.
Menurut Zulkifli, bagi masyarakat yang berada di Indonesia Timur, yakni Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua, di mana pendistribusian minyak goreng curah terkendala logistik, akan teratasi dengan minyak goreng kemasan sederhana yang baru diluncurkan.
Baca juga: Kemendag: Produksi Minyakita didukung dua perusahaan
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022