Menggunakan fitur tiket TO DO di aplikasi tiket.com, ANTARA berkesempatan menikmati keindahan pantai Belitung sepanjang hari. Pada perjalanan kali ini, ANTARA memanfaatkan fitur tersebut untuk memesan wisata mengunjungi lima pulau sekaligus dalam sehari.
Perjalanan dimulai dari Tanjung Kelayang, dermaga untuk mencapai berbagai pulau wisata yang ada di Kabupaten Belitung. Dinahkodai Kapten Ale, rombongan menuju perhentian pertama, yakni Pulau Batu Garuda.
1. Pulau Batu Garuda
Pulau ini dinamai demikian lantaran bebatuan granit yang ada di sana menyerupai kepala burung garuda saat dilihat dari Tanjung Kelayang. Pantai di Belitung dikenal memiliki bebatuan granit di sekitarnya, tingginya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan meter.
Baca juga: Jelajahi lima destinasi super prioritas Indonesia
Baca juga: Di Vietnam ada jembatan kaca 632 meter tawarkan sensasi menantang
Saking tinggi dan dekatnya, Pulau Batu Garuda bisa dilihat dengan mata telanjang dari Pantai Tanjung Kelayang. Pulau ini bisa dicapai hanya dalam lima menit naik kapal motor.
Sayangnya, pengunjung tidak diizinkan turun ke Pulau Batu Garuda. Menurut kapten kapal, pulau ini memiliki terumbu karang yang harus dilindungi sehingga otoritas setempat melarang kapal mendekat.
Meski tidak bisa turun, pengalaman melihat Pulau Batu Garuda dari jauh sama sekali tidak berkurang karena wisatawan bisa meminta kapal untuk berhenti sejenak. Memotret formasi batu di pulau ini memang harus dilakukan dari jauh supaya terlihat bentuk menyerupai kepala burung garuda.
Mengingat masih banyak lokasi yang ingin dikunjungi, rombongan tidak berlama-lama di sekitar Pulau Burung Garuda. Kami segera bertolak menuju pantai selanjutnya di Pulau Batu Berlayar.
2. Pulau Batu Berlayar
Semula kami tidak mengerti kenapa pulau kecil ini dinamai demikian. Momon, pemandu kami, dengan baik hati menjelaskan bahwa masyarakat setempat mengibaratkan dua batu granit terbesar di pulau ini bak layar kapal.
Di pulau ini, pengunjung diizinkan turun dan melihat batuan granit dari dekat. Di Pulau Batu Berlayar, beberapa batu granit cukup landai untuk dipanjat sehingga pengunjung bisa berfoto di atas batu.
Batu granit yang terkena air biasanya ditempeli kerang teritip, cangkangnya sangat keras, bisa dengan mudah melukai kulit manusia. Wisatawan sangat disarankan tidak mencoba menaiki batu granit yang bagian bawahnya terdapat kerang teritip.
Walau pun kulitnya sangat keras, jika beruntung, pengunjung bisa mendapatkan kerang teritip yang masih berdaging. Di Pulau Batu Berlayar, salah satu daya tariknya adalah bisa mencoba langsung kerang teritip yang baru diambil dari batu.
Dini, salah seorang teman perjalanan kami, mengatakan kerang teritip mentah rasanya segar dan asin karena kerang terkena air laut.
3. Pulau Pasir
Setelah puas berfoto dan bermain di pantai Pulau Batu Berlayar, kapal bertolak menuju destinasi berikutnya. Kami ingin mencoba peruntungan untuk mengunjungi Pulau Pasir.
Nasib mujur berada di pihak kami hari itu. Gusung, atau "gusong" dalam logat setempat, biasanya terlihat karena air laut sedang surut. Lokasi yang disebut Pulau Pasir ini sebenarnya adalah gusung pasir yang bisa diinjak selama air surut.
Momon pemandu wisata menyatakan saat kami berkunjung kondisi air sedang "taruk", diantara pasang dan surut, sehingga Pulau Pasir akan bisa bertahan hingga siang. Jika air pasang, gugusan pasir ini akan tenggelam.
Berkunjung ke Pulau Pasir, rasanya seperti berjalan di atas permukaan laut karena lebar gusung tidak sampai seratus meter. Pengunjung harus berhati-hati agar tidak melangkah ke lokasi yang lebih dalam.
Keberuntungan lainnya hari itu, kami bisa melihat bintang laut yang terendam di sekitar Pulau Pasir. Ukuran bintang laut yang ada hari itu cukup besar, jauh melebihi ukuran tangan orang dewasa.
Jika ingin memotret bintang laut, sebaiknya diingat bahwa hewan ini tidak bisa bertahan jika terlalu lama berada di luar air laut. Alangkah bijaknya jika membiarkan bintang laut tetap berada di dalam air ketika memotret.
4. Pulau Lengkuas
Diantara pulau yang dikunjungi, Pulau Lengkuas bisa dibilang yang paling luas dan yang paling ramai dikunjungi wisatawan. Daya tarik di sana, selain pantai, adalah mercusuar peninggalan zaman Belanda, dibuat pada tahun 1882.
Sayangnya, sekarang mercusuar itu sudah tidak bisa lagi dimasuki wisatawan, namun, masih diizinkan untuk berfoto atau berjalan-jalan di sekitarnya.
Perairan di sekitar Pulau Lengkuas juga lokasi yang direkomendasikan untuk snorkeling. Untuk aktivitas ini, biasanya wisatawan bisa meminta kepada agen perjalanan yang memberangkatkan mereka.
Pulau ini juga tempat yang asyik untuk bersantai sambil minum kelapa muda karena terdapat beberapa penjual makanan ringan di sana.
5. Pulau Kelayang
Jarak pulau ini cukup dekat dari dermaga Tanjung Kelayang, namun, kami mengunjunginya paling terakhir supaya mendekati jalan pulang. Usai berbasah-basah di pantai, Pulau Kelayang bisa menjadi pilihan untuk lokasi makan siang di tepi pantai.
Di tepi pantai Pulau Kelayang, beberapa warung tenda menjual berbagai hidangan laut (seafood) plus nasi untuk makan siang. Menunya boleh sederhana, tapi, rasanya tidak kalah dengan rumah makan karena biasanya mereka menggunakan hidangan laut yang segar.
Makan siang di Pulau Kelayang biasanya bisa dipesan satu paket dengan perjalanan wisata berkeliling pulau.
Usai makan siang, aktivitas lainnya menanti di pulau ini, antara lain menelusuri gua, snorkeling, kano dan mendayung.
Jangan lupa siapkan fisik yang prima, tabir surya dan pakaian ganti supaya bisa maksimal menikmati liburan menjelajah pantai di Belitung!
Baca juga: Kuliner khas, mie Belitung Atep
Baca juga: Rekomendasi wisata libur sekolah versi Sandiaga Uno
Baca juga: Wisatawan Indonesia paling "bernafsu" liburan dibandingkan negara lain
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022