perpustakaan harus berkembang dari dulunya gudang buku, sekarang pusat saraf informasi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) Hans Bague (HB) Jassin yang baru diresmikan Kamis ini, mampu menunjukkan citra sebagai perpustakaan masa depan Indonesia.
Karenanya, Anies menginstruksikan kepada jajaran Pemprov DKI agar melakukan berbagai upaya agar Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin menjadi refleksi perpustakaan masa depan yang mampu menarik minat generasi muda untuk datang dan berkegiatan.
"Tugas kita bukan merawat saja, tetapi juga mengembangkan. Penting sekali agar generasi baru datang ke tempat ini. Kami berharap perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin mencerminkan perpustakaan masa depan di Indonesia," kata Anies di kawasan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM), Kamis.
Karena, menurut Anies, di Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin gagasan dikonversi sebagai ruang yang menjadi ruang pembelajaran bagi semua pihak.
"Apalagi, posisinya di TIM, pusat kegiatan kebudayaan, maka harapannya memunculkan terobosan, kebaruan yang terus-menerus dalam proses pembangunan kebudayaan kita," ucapnya.
Lebih lanjut, Anies berharap Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin dapat dikelola menjadi pusat berkegiatan bagi komunitas sehingga perpustakaan bukan sekadar tempat dikumpulkannya buku-buku dan literasi, tetapi juga tempat yang menghidupkan kebudayaan di Jakarta.
"Ketika kita sedang menyusun perpustakaan, jangan bangun perpustakaan masa lalu, namun masa depan. Garis bawah di sini, perpustakaan yang buruk mengumpulkan koleksi, perpustakaan yang baik membangun pelayanan, tetapi perpustakaan terbaik membangun komunitas. Dan tempat ini harus menjadi pusat tumbuh-kembangnya komunitas," ucapnya.
Anies juga mengingatkan bahwa seiring perkembangan waktu, perpustakaan harus berkembang dari dulunya gudang buku, sekarang pusat saraf informasi.
"Kemarin, sebagai tempat mendapatkan pengetahuan dan hiburan, besok jadi ruang ketiga untuk mendapatkan pengetahuan dan hikmah, serta menumbuhkan minat baca pada anak, tempat agar anak dapat berkarya, belajar dan mengajar sesama. Ini semua lah yang merupakan bagian dari kegiatan komunitas," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anies juga menceritakan kembali bagaimana Pemprov DKI Jakarta meyakinkan pihak keluarga HB Jassin untuk dapat mengelola seluruh koleksinya, yang harapannya dijadikan pegangan dalam mengelola perpustakaan tersebut ke depan.
"Saya cerita ini supaya teman-teman Dinas Perpustakaan dan Arsip melaksanakan apa yang saya sampaikan ke keluarga (HB Jassin). Pak Ajib (perwakilan keluarga), kami adalah orang yang insya Allah bukan hanya mencintai karya ini semua (koleksi HB Jassin), tapi menyelamatkan karya ini sebagaimana pak Ajib menyelamatkan ini semua. Percayakan kepada kami, dan kami akan menjaga PDS HB Jassin ini menjadi tempat koleksi sastra permanen dan terbesar di dunia," ucap Anies.
Anies juga menitipkan pesan kepada para pustakawan yang nantinya bertugas di Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin untuk menjadi inovator bagi para pengunjung, bukan hanya sebagai pemberi data buku, tetapi juga menginisiasi berbagai kegiatan.
"Kemudian, untuk pustakawan harus menjadi navigator yang baik bukan sekadar penjaga buku, jadi produsen, inspirator penghubung dan penyedia sumber daya yang memantik ide dan karya bagi siapapun yang berkunjung. Bekerja dengan seni pengetahuan dan menginspirasi," tuturnya.
Perpustakaan Jakarta memiliki 138.000 koleksi buku dan PDS HB Jassin memiliki 4.395 koleksi buku.
Buku-buku di Perpustakaan Jakarta berisi buku-buku umum, buku-buku anak, hingga tentang Jakarta yang relevan dan sesuai kebutuhan. Sedangkan, koleksi di PDS HB Jassin lebih kepada pendokumentasian karya sastra, termasuk tulisan tangan sastrawan-sastrawan besar, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, dan lainnya.
Buku-buku di Perpustakaan Jakarta berisi buku-buku umum, buku-buku anak, hingga tentang Jakarta yang relevan dan sesuai kebutuhan. Sedangkan, koleksi di PDS HB Jassin lebih kepada pendokumentasian karya sastra, termasuk tulisan tangan sastrawan-sastrawan besar, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, dan lainnya.
Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin juga dilengkapi sejumlah ruang baru, antara lain ruang multifungsi, ruang permainan anak, bilik cerita, ruang baca privat, ruang podcast, ruang komputer, dan ruang koleksi kejakartaan.
Baca juga: Pemkot Jakpus hadirkan pendongeng pada pencanangan HUT Jakarta
Baca juga: Merawat pengetahuan di perpustakaan "Baca Di Tebet"
Baca juga: Dinas Perpustakaan Jaksel gelar IKRA dorong membaca saat pandemi
Baca juga: Pemkot Jakpus hadirkan pendongeng pada pencanangan HUT Jakarta
Baca juga: Merawat pengetahuan di perpustakaan "Baca Di Tebet"
Baca juga: Dinas Perpustakaan Jaksel gelar IKRA dorong membaca saat pandemi
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022