• Beranda
  • Berita
  • KSP: Sangat beralasan optimalisasi pekarangan untuk turunkan stunting

KSP: Sangat beralasan optimalisasi pekarangan untuk turunkan stunting

8 Juli 2022 10:33 WIB
KSP: Sangat beralasan optimalisasi pekarangan untuk turunkan stunting
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti. ANTARA/HO-KSP

Pekarangan bisa bermanfaat bagi pemenuhan pangan bergizi.

Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan bahwa imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait optimalisasi pekarangan untuk ditanami tanaman pangan bergizi sebagai upaya penurunan stunting, sangat beralasan.

Tenaga Ahli Utama KSP Brian Sri Prahastuti mengatakan berdasarkan data The State on Food Security and Nutrion (SOFI) pada 2021, makanan yang dikonsumsi rumah tangga di Indonesia belum mencapai kecukupan, baik dari aspek jumlah maupun keragamannya.

“Hal itu yang membuat risiko kekurangan gizi pada anak berusia di bawah lima tahun cukup tinggi. Pekarangan bisa bermanfaat bagi pemenuhan pangan bergizi," kata Brian dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Pada puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (7/7), Presiden Jokowi menekankan pentingnya optimalisasi pekarangan untuk penurunan stunting.

Yakni dengan memanfaatkan lahan-lahan sekecil apa pun untuk menanam dan memproduksi kebutuhan pangan sehari-hari, sehingga bisa memenuhi asupan gizi dan target penurunan stunting 14 persen pada 2024 bisa dicapai.

Brian mengatakan, salah satu penyebab terbesar stunting adalah minimnya akses terhadap pangan bergizi. Untuk itu, pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan yang beragam dan bergizi bagi keluarga menjadi sangat penting, sebagai upaya intervensi sensitif dalam penanganan stunting.

“Selain bermanfaat bagi pemenuhan pangan yang bergizi, bertanam di pekarangan juga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga. Mari kita lawan stunting dari pekarangan,” kata Brian.

Brian juga memastikan, Pemerintah terus bekerja keras untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.

Ia menyebut satgas percepatan penurunan stunting di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota terus melakukan pendampingan kepada masyarakat, terutama pada calon-calon pengantin, ibu hamil, ibu pascabersalin, dan balita di bawah dua tahun.

Upaya tersebut, ujar dia, telah berhasil menurunkan stunting dari 27,6 persen pada 2019 menjadi 24,4 persen pada 2021.

“Dengan kerja keras semua pihak, kami yakin target penurunan stunting 14 persen pada 2024 bisa tercapai,” kata Brian.
Baca juga: BRIN lakukan riset pangan mi bergizi cegah kekerdilan
Baca juga: Bulog koordinasi dengan BKKBN siapkan pangan bergizi atasi stunting

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022