Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berencana menyediakan pembangunan posko pemulihan trauma (trauma healing) bagi korban bencana banjir bandang di Kampung Cisarua, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.Banyak warga yang masih trauma dengan musibah ini. Bahkan dua pesantren yang tersapu banjir dalam kondisi sangat darurat
Ketua ICMI Peduli Wilayah Khusus Bogor, Iim Nurochimah dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kota Bogor, Sabtu, menyampaikan hasil survei pada Jumat (8/7) 2022, sebagian warga, terutama wanita dan anak-anak masih trauma dengan musibah ini.
“Hasil survei sukarelawan kami di lapangan, banyak warga yang masih trauma dengan musibah ini. Bahkan dua pesantren yang tersapu banjir dalam kondisi sangat darurat, jika tidak segera diperbaiki khawatir santri yang bertahan di reruntuhan bangunan rusak riskan tertimpa puing bangunan,” katanya.
Atas kondisi tersebut, kata Iim, pihaknya bersama badan otonom ICMI Alissa Khadijah Wilayah Bogor berencana akan menyediakan posko "trauma healing" kepada anak-anak di lokasi bencana. Kegiatan akan di mulai pekan mendatang dengan melibatkan akademisi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor.
"Berkolaborasi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian ICMI pada warga Desa Purasari usai musibah banjir bandang," katanya.
Ia menjelaskan sementara ini dalam kegiatan survei ICMI Orwilsus Bogor juga mengirimkan bantuan logistik di Kampung Cisarua, Desa Purasari,Kecamatan Leuwiliang. Bantuan berupa pakaian layak pakai, alat sholat, alas tidur, tikar karpet, 300 paket makanan siap saji, 150 paket susu kurma Syukur Assunnah.
Saat survei, kata Iim Nurochimah, masyarakat Desa Purasari yang terdampak bencana berharap pemerintah segera menepati janji perbaikan infrastruktur agar warga kembali dapat menempati rumah mereka.
Kepala Desa (kades) Purasari, Agus Lukman Soleh mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, agar bantuan percepatan pemulihan infrastruktur yang dijanjikan Gubernur Jawa Barat sebesar Rp 500 juta segera turun.
Ratusan warga Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat hingga saat ini masih kesulitan sarana mandi, cuci kakus (MCK) setelah bencana banjir bandang melanda Rabu (22/06).
Ia mengatakan dari 187 rumah yang terdampak banjir, sebanyak 125 rumah diantaranya dengan kondisi kerusakan hingga 50 persen. Sedangkan lahan pertanian sebagian besar dengan kondisi rusak berat.
“Fasilitas umum masih sangat memprihatinkan, kondisi hari ini sebanyak 187 rumah warga dengan kategori mulai dari berat, sedang, dan ringan perlu segera diperbaiki. Fasilitas MCK sangat terbatas dan situasi ini sangat berbahaya untuk kesehatan warga,” demikian Agus Lukman Soleh.
Baca juga: 39 ekor hewan kurban hanyut saat banjir bandang di Pamijahan Bogor
Baca juga: 39 ekor hewan kurban hanyut saat banjir bandang di Pamijahan Bogor
Baca juga: BPBD Bogor targetkan 3 bulan investigasi bencana Pamijahan-Leuwiliang
Baca juga: Sungai Cianten Bogor meluap tewaskan satu warga, satu lainnya hilang
Baca juga: BIG: Tata permukiman Kabupaten Bogor antisipasi potensi bencana
Baca juga: Sungai Cianten Bogor meluap tewaskan satu warga, satu lainnya hilang
Baca juga: BIG: Tata permukiman Kabupaten Bogor antisipasi potensi bencana
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022