Bogor (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) melalui lembaga "Rare Pride" dan Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan kerja sama di bidang pendidikan konservasi, kata Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB, Dr Ir Rinekso Soekmadi MSc.F di Bogor, Selasa.
"Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dilakukan oleh Wakil Rektor I IPB, Prof Dr Ir Ahmad Chozin dan dan Senior Director Rare Pride, Megan Hill, pekan lalu di Gedung Rektorat Kampus IPB Darmaga," katanya.
"Rare Pride", adalah organisasi konservasi nirlaba yang berdiri pada tahun 1973 di bawah peraturan AS dan berpusat di Arlington, Virginia.
Ia menjelaskan, pokok-pokok isi kerja sama tersebut antara lain, pertama: melaksanakan pendidikan konservasi disesuaikan dengan peraturan keanekaragaman konservasi di Indonesia, kedua, "Rare Pride" memahami Departemen Konservasi Sumber Daya dan Ekowisata Fahutan IPB telah memiliki kemampuan teruji dalam pendidikan konservasi, sehingga bisa mendukung kerjasama Program Profesional Magister di IPB.
Ketiga, IPB menegaskan bahwa "Rare Pride" telah membentuk metodologi yang disebut "Rare Pride" berupa program kampanye pendidikan pemasaran konservasi dan pendirian Program Profesional Magister dalam pendidikan konservasi di Indonesia, keempat, beberapa biaya yang berasal dari intitusi lain mengikuti aturan MoU dan kelima, masa berlakunya MoU ialah sejak ditandatangani dan berakhir lima tahun ke depan.
Sementara itu, "Senior Directo Rare Pride" Megan Hill berharap kerja sama itu bisa membantu pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan dan menjaga konservasi alam Indonesia.
"Pendidikan konservasi penting bagi masyarakat. Pada program Profesional Magister, mahasiswa penerima beasiswa terjun langsung ke masyarakat. Mereka berinteraksi dengan masyarakat dan hal itu salah satu metodologi belajar di Rare Pride," katanya.
Sedangkan Rinekso Soekmadi menambahkan bahwa dalam pelaksanaan Program Profesional Magister, IPB menyediakan tempat kuliah dan tenaga pengajar, dan hanya satu dosen tamu dari Rare, namun metodologi pengajarannya sebagian besar menggunakan konsep "Rare Pride" yang telah berhasil melakukan pendidikan konservasi di beberapa negara lain.
Pada tahap semester pertama, kata dia, IPB dan "Rare Pride" melakukan seleksi ketat calon penerima beasiswa Program Professional Magister Konservasi, yang kemudian akan diambil lima mahasiswa yang berasal dari pelamar seluruh Indonesia, sedangkan tahap II, jumlah penerima beasiswa meningkat menjadi tujuh mahasiswa.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006