"Ini bentuk konkret wawasan kebangsaan bahwa kita semua memiliki dan mencintai negeri ini, dengan kesiapan berbagi kepada sesama anak bangsa hingga pelosok-pelosok daerah," kata Salim dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakan Salim saat meresmikan "Program PKS Tebar 1,5 Juta Paket Kurban" di Kantor DPTP PKS Simatupang Jakarta, Senin.
Baca juga: FPKS: Program 1,5 Juta Paket Kurban sasar warga terdampak pandemi
Dia mengatakan, "Program PKS Tebar 1,5 Juta Paket Kurban" salah satu mewujudkan semangat berbagi kepada rakyat melalui kurban.
Menurut dia, program tersebut terlaksana karena partainya mengerahkan seluruh anggota legislatif dari pusat hingga daerah, gubernur, bupati dan walikota serta kader-kader PKS di berbagai tempat.
"Ibadah kurban adalah syariat Islam yang diambil dari peristiwa Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih puteranya Nabi Ismail, sehingga banyak pelajaran penting syariat kurban yang relevan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Pelajaran pertama menurut dia, peristiwa tersebut mengajarkan tentang ujian keimanan dan keikhlasan seorang hamba untuk mengorbankan sesuatu yang sangat berharga dan dicintainya kepada Allah SWT.
Hal itu menurut Salim, sekaligus ajaran tentang ketahanan keluarga yaitu Ibrahim berdialog dengan anaknya ketika perintah tersebut datang.
"Dialognya sangat indah sehingga tidak semena-mena memaksakan kehendak kepada anak. Dan ketahanan keluarga adalah pilar ketahanan nasional," katanya.
Kedua, menurut Duta Besar RI Untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman 2005-2009 itu, perintah berkurban adalah manifestasi dari kecerdasan emosional dan spiritual manusia.
Baca juga: Ketua Majelis Syuro PKS ajak ulama bela NKRI
Dia menilai, kerelaan berbagi butuh kecerdasan sekaligus menunjukkan kualitas tertinggi seorang manusia di hadapan Allah dan sesama manusia.
"Ketiga, masyarakat yang siap berkurban maka siap bela negara. Kalau berkurban ternak saja untuk dibagikan kepada warga mereka siap, apalagi berkurban untuk negara dan bangsanya. Ini bagian dari wawasan kebangsaan untuk membela tanah air," katanya.
Salim menjelaskan, pelajaran keempat, berkurban punya "multiplier effect" secara ekonomi, sehingga pemerintah semestinya tidak perlu impor daging.
"Belajar dari kurban ada masyarakat yang menyediakan ternak atau menjadi peternak, ada penjual, bahkan ada yang sekadar dititipi ternak untuk penggemukan. Ini semua bisa menghasilkan bukan hanya ketahanan tapi kedaulatan pangan," ujarnya.
Menurut dia, pelajaran kelima, kurban mengandung pesan kolaborasi yang kuat, bangsa besar hanya bisa maju dengan semangat kolaborasi dan kerjasama.
Dia menilai tidak mungkin bangsa seperti Indonesia dibangun hanya satu kelompok dan satu partai, sehingga kerjasama adalah "kunci" untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa.
"Keenam, kurban membawa pesan bagi pemimpin, belajar dari Nabi Ibrahim, beliau mendahulukan cintanya kepada Allah daripada dirinya dan anaknya. Pemimpin harus demikian, dahulukan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi dan keluarga," ujarnya.
Salim menjelaskan, pelajaran ketujuh adalah terkait suri teladan yang sangat penting terutama dari para pemimpin, karena di tengah banyak kesulitan rakyat, jangan sampai ada "moral hazzard", jangan korupsi, jangan menyelewengkan bantuan sosial.
Namun menurut dia, harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat dengan mengikis egoisme dan nafsu pribadi yang berlebihan.
Acara peresmian "Program PKS Tebar 1,5 Juta Paket Kurban" juga dihadiri antara lain antara lain Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid, Sohibul Iman, Suharna Surapranata; Ketua DSP PKS Surahman Hidayat; Presiden PKS Ahmad Syaikhu; Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi; Bendahara Umum PKS Mahfudz Abdurrahman; dan Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini.
Baca juga: PKS: Masyarakat pesisir harus selalu jadi perhatian bersama
Baca juga: PKS gagas Gerakan Berbagi 2 Juta Paket Ramadan
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022