"Akan ada empat debarkasi yang menerima kedatangan jamaah haji, di Padang, Jakarta dan Solo. Ini menjadi komitmen melakukan edukasi untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19," kata Plh. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Susari dalam Dialog FMB9 yang diikuti dari YouTube di Jakarta, Senin.
Empat debarkasi di Indonesia yakni Debarkasi Padang, Debarkasi Jakarta (Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur dan Asrama Haji Bekasi), dan Debarkasi Solo.
Ia mengatakan jamaah yang pulang dibagi menjadi dua gelombang mulai 15 sampai dengan 30 Juli 2022. Gelombang pertama mendarat di Madinah, kemudian pulang ke Tanah Air dari Jeddah. Gelombang kedua mendarat di Jeddah dan pulang ke Indonesia melalui bandara di Madinah.
Baca juga: Seorang haji asal Mataram ijtihad safari wukuf
Baca juga: Jamaah haji Kabupaten Penajam dalam kondisi sehat kendati cuaca panas
Jamaah haji yang pulang berjumlah total 98 ribu orang lebih yang tergabung dalam 242 kloter. Terdiri atas 92.669 jamaah haji, 940 petugas.
Ia mengatakan 50 persen jamaah diangkut menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan sisanya menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlanes. Kapasitas pesawat rata-rata mengangkut 300-400 jamaah per unit.
Ia mengatakan, maskapai Garuda Indonesia mendistribusikan jamaah ke Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. Sementara Saudi Arabian Airlanes menuju Batam, Surabaya, dan Palembang serta Jakarta-Bekasi.
"Sudah menjadi tradisi, kalau satu jamaah pulang, yang jemput lebih dari satu, bisa dua sampai empat mobil menjemput ke asrama embarkasi. Situasi ini harus menjadi antisipasi agar tidak lalai terhadap protokol kesehatan," katanya.
Jamaah kloter perdana diperkirakan tiba 16 Juli 2022 di Debarkasi Padang, Jakarta, dan Solo, setelah diberangkatkan sehari sebelumnya dari Arab Saudi.
"Ada yang tiba pukul 00.00 WIB, 01.00 WIB dan 05.00 WIB. Ini masih tentatif," katanya.
Susari menambahkan upaya antisipasi penularan COVID-19 juga perlu dilakukan saat jamaah haji tiba di kampung halaman. Sebab ada tradisi penyambutan keluarga yang rawan menjadi klaster penularan.
"Bahkan ketika nanti pulang ke rumah masing-masing, ini juga rawan karena merupakan tradisi saudara datang ke rumah mencari berkah dan mereka berinteraksi," katanya.*
Baca juga: 36 haji meninggal dunia di Tanah Suci
Baca juga: Strategi mitigasi disesuaikan situasi COVID-19 saat kepulangan haji
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022