"Untuk booster tentunya tidak boleh milih-milih merek, dan ini disesuaikan dengan ketersediaan yang ada di daerah, dan ketersediaan itu disesuaikan dengan apa yang sudah kita penuhi dengan vaksinasi lengkap," ujar Reisa dalam bincang-bincang siaran sehat Antisipasi Puncak Kasus COVID-19 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan petugas kesehatan yang nanti akan menentukan jenis atau merek vaksin booster yang akan diberikan.
"Jadi tidak perlu mikirin mereknya, datang saja booster, biar tenaga kesehatan yang menentukan, segeralah booster," ucapnya.
Ia mengharapkan dengan masyarakat melakukan vaksinasi dosis penguat dapat mencegah terjadinya kenaikan kasus COVID-19 di dalam negeri.
Baca juga: Masyarakat diimbau kembali pakai masker di dalam maupun luar ruangan
Reisa juga mengingatkan agar masyarakat kembali meningkatkan disiplin protokol kesehatan seiring dengan mulai naiknya kasus di dalam negeri.
"Selain dengan vaksinasi lengkap ditambah booster, memang yang paling penting untuk mencegah lonjakan kasus yakni protokol kesehatan," tuturnya.
"Jadi, yuk mari tingkatkan kembali kewaspadaan dan kedisiplinan kita dalam menjalankan protokol kesehatan dan jangan lupa segera lakukan vaksinasi booster," kata Reisa.
Dalam kesempatan sama, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan vaksinasi dosis penguat akan menjadi syarat masyarakat untuk beraktivitas di ruang publik.
"Ini bukan menjadi suatu kewajiban atau pemaksaan pada masyarakat tapi justru untuk melindungi, bukan hanya melindungi dirinya sendiri tapi juga melindungi masyarakat di area publik," ujarnya.
Ia mengemukakan, area publik yang dimaksud yakni di kendaraan publik, pertemuan-pertemuan berskala besar termasuk di pusat perbelanjaan atau mall, hotel dan sebagainya.
Ia mengatakan bahwa vaksinasi merupakan bagian dari kebutuhan agar masyarakat terhindar dari sakit berat yang diakibatkan COVID-19 serta melindungi masyarakat secara keseluruhan.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022